Muktamar Muhammadiyah ke-48 Diundur 2021

Foto ilustrasi. (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



YOGYAKARTA, hajinews.id – Pengurus Pusat Muhammadiyah memastikan menunda pelaksanaan Muktamar ke-48 yang rencananya digelar di Solo, Jawa Tengah, terkait pandemi virus Corona (COVID-19) yang belum mereda di Tanah Air.

Semula pelaksanaan muktamar yang dijadwalkan pada Juli 2020, sempat diputuskan diundur hingga Desember 2020, namun diundur lagi hingga 2021 atau menunggu redanya wabah Corona.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan muktamar Muhammadiyah akan dilaksanakan di 2021 sembari menunggu kondisi perkembangan terkini persebaran COVID-19 di Indonesia. “Tren masih naik, berdasar para ahli epidemiologi, bahwa bulan Desember tidak memungkinkan acara yang melibatkan banyak massa. Opsi penundaan (Muktamar) di 2021 atau di 2022,” kata Haedar di Yogyakarta, Jumat (17/7/2020).

Sekretaris Muhammadiyah Agung Danarto menjelaskan, keputusan kapan Muktamar akan digelar masih menunggu hasil rapat Sidang Tanwir, secara daring, yang diselenggarakan pada 19 Juli 2020.

Selain membahas penundaan Muktamar, Sidang Tanwir juga diagendakan membicarakan perpanjangan masa kepengurusan pusat Muhammadiyah. Perpanjangan masa kepengurusan ini harus dilakukan karena imbas dari ditundanya Muktamar ke-48.

Sidang Tanwir harus digelar selain untuk membahas kapan penyelenggaraan Muktamar, juga untuk membahas masa perpanjangan pengurus Muhammadiyah yang akan segera berakhir. “Begitu juga wilayah dan daerah. Itu kewenangan tanwir. Besok, Tanwir yang sangat penting,” ujar Agung.

Sidang Tanwir akan diikuti 1.000 orang perwakilan pengurus dari Sabang sampai Merauke dan perwakilan Muhammadiyah di 25 negara.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke-48 Sofyan Anif menyatakan muktamar diundur dan kemungkinan jadi Juli tahun depan.

Meski sudah ada keputusan dari pusat, kata Sofyan, Tanwir akan melakukan rapat untuk membahas payung hukum yang mengatur terkait pengunduran waktu pelaksanaan tersebut. “Tanggal 19 besok (Juli), kami Tanwir akan mengundang seluruh anggota Tanwir untuk memikirkan payung hukumnya seperti apa,” kata Sofyan Anif di Solo, Senin (13/7/2020).

Sofyan menerangkan pihak panitia juga sudah menyiapkan skenario lain jika Muktamar Muhammadiyah tidak bisa diselenggarakan pada Juli tahun depan. Menurut dia, jika hal itu terjadi maka muktamar akan dilakukan pada akhir tahun depan. “Tentu akan dilakukan penyederhanaan juga, termasuk jumlah peserta akan ada pengurangan,” tambahnya. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *