DPR Segera Panggil Tanoto-Sampoerna Foundation

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Foto: dpr.go.id)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaiful Huda mengatakan, pihaknya segera memanggil dua yayasan yakni Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation yang masuk ke dalam Organisasi Penggerak.

“Kami segera memanggil kedua yayasan tersebut,” ujar Huda saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelumnya, Huda mempertanyakan dua organisasi yakni Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation sebagai mitra Organisasi Penggerak. Dua entitas itu masuk dalam kategori Gajah yang bisa mendapatkan hibah hingga Rp20 miliar per tahun.

“Kami tidak memungkiri jika program organisasi penggerak bisa diikuti oleh siapapun yang memenuhi persyaratan. Kendati demikian harus digarisbawahi bahwa program organisasi penggerak juga merupakan upaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat khususnya yang bergerak di bidang pendidikan,” kata Huda.

Huda menjelaskan jika kedua yayasan perusahaan tercantum dalam Program Organisasi Penggerak maka otomatis akan mendapatkan dana dari pemerintah.

Direktur Jenderal Tenaga Guru dan Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan pihaknya tak campur tangan dalam teknis seleksi peserta Organisasi Penggerak. “Kami melibatkan lembaga independen [untuk seleksi proposal pelatihan], yaitu Smeru Research Institute. Penentuan ormas yang lolos dilakukan di mana Kemendikbud tidak intervensi,” ujar Iwan.

Iwan mengaku pihaknya juga sangat berhati-hati dalam menjalankan program ini karena melibatkan uang negara hingga ratusan miliar. Untuk itu, ia menekankan seleksi dilakukan secara objektif tanpa memandang asal organisasi.

“Dalam konteks implementasinya nanti juga sama. Keterlibatan Itjen dan juga organisasi yang nanti kita libatkan, seperti KPK juga penting untuk memastikan dana yang diberikan untuk peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama mengatakan Tanoto Foundation dipilih oleh Kemendikbud menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP). “Proses seleksi dilakukan terhadap 324 proposal dari 260 ormas, di mana terpilih 183 proposal dari 156 ormas,” kata Haviez dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Menurut Haviez melalui Program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation akan bekerja untuk membangun 260 Sekolah Penggerak. Sekolah itu terdiri dari 160 Sekolah Dasar dan 100 Sekolah Menengah Pertama yang merupakan sekolah rintisan di empat kabupaten.

Terkait dengan hal ini, Tanoto Foundation siap menginvestasikan sumber daya senilai lebih dari Rp50 miliar dalam Program PINTAR Penggerak selama 2020-2022. “Tanoto Foundation bukan CSR karena tidak menggunakan dana operasional perusahaan dan dikelola secara independen dan terpisah dari kegiatan bisnis,” terangnya.

Adapun keterangan dari pihak Sampoerna Foundation untuk memberikan klarifikasi terkait penerimaan dana hibah organisasi penggerak tersebut sejauh ini belum diperoleh.

Program Organisasi Penggerak merupakan upaya untuk melibatkan entitas-entitas masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di Indonesia. Untuk mendukung program itu maka Kemendikbud mengalokasikan anggaran hampir Rp559 miliar. Anggaran tersebut akan dibagikan untuk membiayai pelatihan atau peningkatan kapasitas yang diadakan organisasi masyarakat yang terpilih.

Berdasarkan data tersebut, kata Huda juga diketahui jika Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation termasuk dua dari 156 ormas yang lolos sebagai Organisasi Penggerak. Mereka masuk Organisasi Penggerak dengan Kategori Gajah. Untuk kategori ini organisasi penggerak bisa mendapatkan alokasi anggaran hingga Rp20 miliar per tahun dengan sasaran lebih dari 100 sekolah baik jenjang PAUD/SD/SMP.

Program Organisasi Penggerak merupakan salah satu program unggulan Kemendikbud. Program itu bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para guru penggerak untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan peserta didik. Dalam program ini, Kemendikbud akan melibatkan organisasi-organisasi masyarakat maupun individu yang mempunyai kapasitas untuk meningkatkan kualitas para guru melalui berbagai pelatihan.

Organisasi yang terpilih dibagi kategori III yakni Gajah, Macan, dan Kijang. Untuk Gajah dialokasikan anggaran sebesar maksimal Rp20 miliar/tahun, Macan Rp5 miliar per tahun, dan Kijang Rp1 miliar per tahun. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *