Tanoto Foundation Sangkal Pakai Dana Kemendikbud

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



PEKANBARU, hajinews.id – Tanoto Foundation, organisasi filantropi yang bekerja dalam memajukan bidang pendidikan di Indonesia membantah menggunakan dana pemerintah untuk pengembangan program pendidikan.

“Tanoto Foundation selalu berkomitmen mendukung pemerintah dan memilih jalur pembiayaan mandiri,” kata Communication Director Tanoto Foundation Haviez Gautama dalam keterangan tertulis yang diterima di di Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (23/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pernyataan itu disampaikan sekaligus meluruskan pernyataan Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syaiful Huda yang mempertanyakan dua organisasi, salah satunya Tanoto Foundation yang menjadi mitra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Program Organisasi Penggerak (POP).

Sebelumnya, Syaiful Huda mengatakan entitas ini masuk dalam kategori Gajah yang bisa mendapatkan hibah hingga Rp20 miliar per tahun dalam POP.

Untuk mendukung program itu, Kemendikbud mengalokasikan anggaran hampir Rp600 miliar. Anggaran tersebut akan dibagikan untuk membiayai pelatihan atau peningkatan kapasitas yang diadakan organisasi masyarakat (ormas) yang terpilih.

Syaiful Huda menyatakan jika Tanoto Foundation termasuk dua dari 156 ormas yang lolos sebagai Organisasi Penggerak.

Untuk itu, Haviez menegaskan bahwa Tanoto Foundation memilih pendanaan mandiri dan sepeser pun tak pernah menggunakan dana pemerintah.

Tanoto Foundation dipilih oleh Kemendikbud menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP).

Dalam program ini, kata dia, Kemendikbud mengundang seluruh ormas di Indonesia untuk berkompetisi membangun sekolah penggerak dan menyediakan pilihan kepada ormas untuk membiayai pelaksanaan POP secara mandiri —dengan dana sendiri— atau mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah.

“Tanoto Foundation mendukung pemerintah dan memilih jalur pembiayaan mandiri. Dengan demikian keikutsertaan dalam POP, melalui Program PINTAR Penggerak, dirancang tidak menggunakan dana pemerintah, namun sepenuhnya dibiayai dana sendiri dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode dua tahun 2020-2022,” katanya.

Proses seleksi program PINTAR Penggerak dilakukan terhadap 324 proposal dari 260 ormas di mana hasilnya terpilih 183 proposal dari 156 ormas.

Haviez menambahkan melalui Program PINTAR Penggerak itu, Tanoto Foundation akan bekerja untuk mengembangkan kapasitas tenaga pengajar di 260 Sekolah Penggerak (160 sekolah dasar dan 100 sekolah menengah pertama) rintisan di empat kabupaten, yakni Kampar (Riau), Muaro Jambi (Jambi), Tegal (Jawa Tengah) dan Kutai Barat (Kalimantan Timur). (rah/ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *