Salat, Amal Pertama Yang Dihisab
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
(1). “Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba nanti di hari Kiamat adalah salat. Apabila salatnya baik, maka akan menjadi baiklah seluruh amal perbuatannya. Dan apabila salatnya pun buruk, maka akan menjadi jelek pula seluruh amalnya” (HR. Ath-Thabrani dlm al-Mu’jamul Ausath II/240, hadits dari Anas bin Malik, Shahiihul Jaami’ no. 2573 & Silsilah ash-Shahiihah no. 1358)
(2). “Sungguh ada orang yang telah salat selama 60 tahun, namun ternyata tidak ada satu pun salatnya yang diterima. Bisa jadi karena dia telah menyempurnakan ruku’nya tapi dia tidak menyempurnakan sujud, atau bisa jadi dia telah menyempurnakan sujud tapi dia tidak menyempurnakan ruku” (HR. Ibnu Abi Syaibah di dalam Kitab al-Mushannaf I/288 dan al-Ashbahaany dalam at-Targhiib II/236, hadits dari Abu Hurairah, lihat Shahiihut Targhiib no. 259 & ash-Shahiihah no. 2535)
(3). Abu Abdillah al-Asy’ari رضي الله عنه :
“Rasulullah ﷺ melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’nya serta mematuk (sangat cepat tanpa tuma’ninah) di dalam sujudnya ketika salat. Lalu beliau bersabda : “Seandainya orang ini mati dalam keadaan seperti ini, niscaya dia pun mati tidak di atas ajaran Muhammad ﷺ…” (HR. Ath-Thabrani dalam Kitab al-Mu’jamul Kabir no. 3840, Ibnu Khuzaimah no. 665, dan Abu Ya’la no. 7184, lihat Shahihut Targhiib wat Tarhiib no. 528)