Raja Salman: Haji Terbatas Tahun Ini Membutuhkan Upaya Ganda

Raja Salman (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



RIYADH, hajinews.id – Meluasnya wabah global virus corona di seluruh dunia, termasuk di Arab Saudi, memaksa pihak Kerajaan Arab Saudi harus bekerja ekstra keras agar  pelaksanaan haji 2020 bisa terwujud dengan tetap menjaga keamanan dan keselamatan jemaah haji.

Pihak kerajaan akhirnya memutuskan melaksanakan haji dengan jumlah jemaah terbatas. Raja Salman menyebut mengatur pelaksanaan haji dengan kuota terbatas ini membutuhkan upaya ganda. Hal tersebut ia sampaikan setelah pulang dari Rumah Sakit, setelah operasi kantong empedu, Jumat (31/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Mengadakan ritual dalam bayang-bayang pandemi, mengharuskan pengurangan jumlah peziarah, tetapi mewajibkan berbagai agen resmi melakukan upaya ganda,” ujar Raja Salman yang berusia 84 tahun, dilansir di Gulf Today, Sabtu (1/8/2020).

Untuk berhaji tahun ini, hanya 1.000 jemaah yang bisa ikut. Mereka adalah umat Muslim yang telah tinggal di seluruh wilayah Kerajaan Saudi dan telah mengikuti proses seleksi yang ketat. Bila dibandingkan dengan kuota haji tahun lalu sekitar 2,5 juta dari seluruh dunia, haji tahun ini sangat sedikit.

Raja Salman mengatakan haji kali ini jumlahnya sangat terbatas dan tertutup bagi umat Muslim di luar Kerajaan Saudi. Menurut dia untuk memastikan penyelenggaraan haji selesai meski dalam keadaan sulit menjadi tantangan tersendiri.

“Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada semua orang. Semoga Allah melimpahkan kita kebaikan, keberkahan, dan kesejahteraan di Hari Raya Idul Adha di mana kita berada,” ujar Raja Salman.

“Kami juga meminta kepada-Nya (Allah SWT) untuk menerima ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji dan untuk menerima doa-doa umat Islam dan menghapus pandemi COVID-19 di negara kami,” ujar dia, seperti yang dilansir Saudi Gazette.

Ibadah haji yang dimulai Rabu (29/7), adalah salah satu dari lima rukun Islam. Suatu keharusan bagi umat Islam yang bertubuh sehat dan mampu untuk melaksanakan setidaknya sekali dalam seumur hidup. “Pihak berwenang menerapkan kewaspadaan kesehatan tertinggi selama ritual,” tutur Raja Salman.

Para peziarah, sebelum memasuki situs suci diwajibkan melakukan tes Covid-19. Selama ritual haji, mereka diharuskan menggunakan masker dan menjaga jarak sosial (social distancing).

Adapun untuk pelaksanaan lempar Jumrah yang dilakukan kemarin, Pemerintah Saudi telah menyiapkan dalam kantong-kantong dan telah diberikan cairan desinfektan. Ritual ini merupakan ritual wajib terakhir yang harus dilakukan jemaah.

Sebagai tanda jika langkah-langkah ketat dan pencegahan yang dilakukan Saudi berhasil, hingga Jumat (31/7) kemarin, Kementerian Kesehatan menyebut tidak ada laporan kasus Covid-19 maupun gejala yang dialami jemaah. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *