Faisal Basri: Pemerintah Jangan Paksa Lepas dari Resesi

Faisal Basri. (Foto Tribunnews)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai pemerintah Indonesia saat ini tidak boleh memaksakan diri terhindar dari resesi ekonomi yang sudah di depan mata.

Pendiri Institute for Development of Economic and Finance (Indef) itu menekankan, sebaiknya pemerintah tetap fokus pada pengendalian pandemi Covid-19 dibandingkan memulihkan ekonomi, terutama mengendalikan penularan virus corona yang jumlah kasusnya terus bertambah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Faisal Basri jika Indonesia memaksakan diri untuk tidak resesi, yang ada justru membuat beban fiskal semakin berat dan tekor. Oleh karena itu sebaiknya  pemerintah memaksimalkan untuk terlebih dahulu mengendalikan penularan Covid-19.

“Lebih realistis jika pemerintah berupaya maksimum mengendalikan Covid-19 agar perekonomian bisa tumbuh positif, ketimbang pada triwulan terakhir tahun ini. Sehingga tahun 2021 bisa lebih melaju lebih kencang,” kata Faisal Basri mengutip dari blog pribadinya, Kamis (6/8/2020).

Faisal Basri memperkirakan Indonesia bakal masuk ke jurang resesi pada kuartal III 2020 karena kasus positif Covid-19 terus meningkat dan pandemi belum juga berakhir hingga sejauh ini.

Namun demikian, ia melihat kontraksi ekonomi kuartal III 2020 tak sedalam kuartal II 2020. “Dua kuartal berturut-turut (akan) mengalami kontraksi, sehingga Indonesia bakal memasuki resesi,” kata Faisal Basri.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data produk domestik bruto (PDB) terbaru yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif sebesar 5,32% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu (year on year). Ini merupakan kontraksi pertama sejak krisis terparah pada 1998 yang melanda kawasan Asia.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II di angka -5,32 merupakan pertumbuhan terendah sejak era Reformasi. Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto, Kamis (6/8/2020), menyebut pemulihan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dilakukan dengan terus mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya beberapa kali secara tegas mengamanatkan kepada jajaran kabinetnya agar Indonesia tidak masuk ke jurang resesi. Jokowi mengingatkan buruknya jika terjadi resesi seperti yang sudah dialami beberapa negara mitra Indonesia belakangan ini. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *