Erick: Vaksin Corona Jadi Jalan Singkat agar Tak Terjebak PSBB

Menteri BUMN Erick Thohir. (Dok. Kementerian BUMN).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penemuan vaksin corona (Covid-19) menjadi salah satu “quick win” agar Indonesia tidak terjebak melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

“Tentu sekarang vaksin adalah salah satu ‘quick win’ atau jalan singkat bagaimana kita tidak terus terbebani melakukan PSBB di sana sini. Apakah itu dinamakan terapi penyembuhan, obat-obatan, herbal,” kata Erick di Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Erick mengatakan sejak awal pihaknya berupaya menemukan vaksin bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti Lembaga biologi molekuler Eijkman, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Kementerian Riset dan Teknologi, dan kalangan universitas.

“Kerja sama untuk mencoba menemukan vaksin merah putih dan ini masih berlangsung. Laporan terakhir, di tahun 2021 bisa ada jalan keluar, kita menemukan vaksin merah putih,” katanya.

Menurut Erick, PT Biofarma (Persero) juga sudah menyiapkan kapasitas produksi hingga 250 juta vaksin per tahun. “Tentu Biofarma juga terus berupaya melakukan kerja sama dengan banyak pihak. Apakah dengan WHO, CEPI, Korea, China dan terakhir dengan UEA,” katanya.

Erick menyebutkan Biofarma mulai melakukan uji klinis Covid-19 fase ketiga di Bandung dengan 1.620 relawan. “Kalau memang hasilnya baik InsyaAllah  di awal tahun depan kita sudah coba lakukan vaksin massal kepada seluruh rakyat Indonesia, yang tentunya vaksin merah putih kita tunggu,” jelasnya.

Erick, yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menambahkan saat ini Indonesia sangat memerlukan vaksin Covid-19 secepatnya agar kesehatan terjaga sekaligus mendorong ekonomi.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar minus 5,32 persen atau untuk pertama kalinya masuk zona negatif sejak 1999. Negatifnya pertumbuhan ekonomi tersebut diakibatkan pandemi Covid-19.

Sementara itu, uji klinis tahap III terhadap calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan asal China, di Bandung telah dimulai. Mulai Selasa (11/8/2020), vaksin Covid-19 tersebut mulai disuntikkan ke tubuh para relawan. Prosesi penyuntikkan perdana vaksin ke sejumlah relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, itu disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 FK Unpad, Eddy Fadlyana, mengungkapkan calon vaksin Covid-19 tersebut memiliki efek samping. Meski begitu, ia memperkirakan efeknya tidak besar, seperti nyeri atau demam. “Bisa timbul nyeri di tempat suntikan atau demam sekitar 30 hingga 40 persen,” kata Eddy seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/8/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar