Tasbih Syukur
By Ust. Umar Faqihuddin SPdI
Bertasbih tanda bersyukur. Dengannya kesyukuran makhluk diukur. Dan semua yang dilangit dan dibumi mengungkap syukur secara teratur.
Cara bertasbih berbeda satu dengan yang lain namun akur. Di setiap pagi menyambut hari jelang matahari terbit menimur. Dan setiap sore saat berganti malam berudzur.
Saat bertasbih, manusia menjaga nikmat agar tak meluntur. Bahkan mengikat erat kokoh tak tergusur. Tambah hari tanaman nikmat tumbuh subur.
Menyempatkan diri melantun tasbih dan dzikir, mengusir kufur. Di waktu pagi dan sore secara teratur. Dan lihatlah jaminan rezeki pun diatur.
Nikmat yang bertambah jumlah dan kualitasnya harapan kita setiap bangun tidur. Sekalipun setiap mendapat nikmat seringnya takabur.
Maka agar takabur tak merusak syukur. Dalam pentas ibadah mulai futur. Nikmat pun mulai berkurang dan hilang berangsur-angsur.
Segeralah belajar bersyukur dalam tutur. Melalui tasbih pagi dan tasbih sore yang tepat dan tidak mulur-mulur. Agar nikmat yang rontok gugur. Kembali tumbuh subur.
Semoga, disetiap nikmat Allah yang berlimpah bertabur. Tak membuat lalai tertidur. Melantun tasbih syukur tak pernah luntur.
2 Komentar