Setelah Kudeta, Militer Mali Janjikan Pemerintahan Transisi dari Sipil

Militer Mali berjanji akan menggelar pemilu pasca melakukan kudeta. (Foto/Benalla Ensign)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



DAKAR, hajinews.id – Angkatan Bersenjata di Mali pada Rabu (19/8/2020), mengatakan pihaknya berencana membentuk pemerintahan transisi dari kalangan sipil yang nantinya bertugas menggelar pemilihan umum.

Pengumuman itu disampaikan setelah militer mengkudeta Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita beserta pemerintahannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Keita mengundurkan diri dan membubarkan parlemen pada Selasa (18/8/2020), beberapa jam setelah ia disandera dan ditodongkan senjata oleh tentara. Kudeta menyebabkan Mali kian terpuruk dalam krisis, mengingat negara itu telah kesulitan menghadapi rangkaian pemberontakan dan aksi protes massa.

Seorang juru bicara dari pihak militer yang menyebut diri mereka Komite Nasional untuk Pembebasan Rakyat, lewat pernyataan yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah, Rabu, mengatakan mereka memutuskan untuk bertindak demi mencegah Mali kian kacau.

Juru bicara komite, Kolonel Ismail Wague, yang diapit oleh sejumlah tentara, mengajak masyarakat Mali dan organisasi politik untuk turut serta membangun pemerintahan transisi dan menggelar pemilihan umum.

“Negara kita tenggelam dalam kekacauan, anarki, dan rasa tidak aman yang sebagian besar disebabkan oleh para pejabat yang bertanggung jawab atas nasib negara ini,” kata dia.

Kudeta militer di Mali mendapat kecaman dari berbagai negara sahabat di tingkat kawasan dan internasional. Kelompok itu khawatir jatuhnya Keita dapat memperburuk stabilitas Mali, bekas jajahan Prancis dan bagian dari kawasan Sahel di Afrika. (rah/ant/rtr)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *