Ingin Tawadhu

ingin tawadhu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ingin Tawadhu

Tawadhu itu lawan kata sombong. Orang yang dapat menjaga ketawadhuan hidupnya  akan bahagia karena tak ada beban dirinya agar mendapat pujian dari orang lain, ia menerima apa adanya sebagai rahmat anugerah dari Allah karena hidup itu sendiri adalah anugerah dari Allah.

Orang tawadhu adalah orang yang rendah hati bukan rendah diri, tapi ia  percaya diri , optimistis merasa menjadi orang biasa meskipun mungkin ia memiliki kelebihan misalnya, jabatan, harta, berilmu dan lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang  saleh. Salah satu bentuk ketawadhuk-an  Rasulullah  adalah  tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Ketawadhu-an pada diri seseorang terlihat dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia santun, peduli kepentingan orang lain.

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu , Rasulullah bersabda :” Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Tawadhu juga diperintahkan oleh Rasulullah. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga seseorang tidak merasa bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada orang lain.” (HR Muslim).

Pelajarilah ilmu,” kata Umar bin Khattab, “Serta belajarlah bersikap tenang dan lemah lembut dalam menuntut ilmu. Bersikap tawadhu’-lah  terhadap orang-orang yang mengajari kalian. Janganlah kalian menjadi musuhnya para ulama. Sebab, ilmu kalian tidak akan tegak dengan kebodohan kalian.”

Orang tawadhu rendah hati dengan kesadarannya yang tinggi tapi  bukan pemalu . Ia tidak malu-malu bertanya soal ilmu untuk meningkatkan pengetahuan. Ilmu mudah diraih bagi orang-orang yang tidak sombong karena orang sombong biasanya  merasa bahwa dirinya  memiliki kelebihan  dari orang lain  seolah tak butuh ilmu karena merasa dirinya lebih.

Orang yang tawadhu itu tak henti menuntut ilmu , selalu merasa kurang sehingga terus mencari ilmu , merasa belum cukup dengan ilmu yang dimiliki. Semakin banyak  menuntut ilmu pengetahuan semakin merasa masih kekurangan ilmu. Ibarat padi makin matang makin merunduk.

Orang  tawadhu semakin bertambah usianya semakin berkurang ketamaan nafsunya,  orang yang semakin bertambah hartanya semakin bertambah kedermawanananya dan keinginan membantu orang lain. Orang tawadhu semakin tinggi kedudukannya semakin bertambah kasih sayang terhadap orang yang dibawah kepemimpinannya, terhadap masyarakatnya.

Ibadah salat melatih dan bisa membuat orang menjadi tawadhu. Ketika ruku’ dan ketika sujud merasa bahwa dirinya adalah hanya seorang yang lemah , kecil , tak berdaya dihadapan Allah. Saat-saat seperti itulah yang tepat merendah hati tawadhu dihadapan Allah.

Ketika berpuasa juga terlatih untuk tawadhu . Ketika lapar dan haus dapat merasakan bagaimana orang yang lapar dan haus karena kepapaannya karena miskin. Sehingga tumbuhlah rasa kasih sayang untuk bisa membantu sesamanya yang sedang kurang beruntung hidupnya.

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang tawadhu agar disayangi Allah.
Ketika seseorang disayangi oleh orang lain saja merasa sangat beruntung , senang dan bahagia , apalagi kalau kita disayangi Allah Yang Maha Mulia karena ketawadhuk-an kita, maka sungguh akan luar biasa rasa bahagia kita. Semoga. Wallohu a’lambishshawab. (nuchasin m.soleh).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *