Makna Di Balik Aksi Teror Dan Provokasi Terhadap Gerakan “KAMI”

Makna Di Balik Aksi Teror Dan Provokasi Terhadap Gerakan "KAMI"
Foto : deklarasi KAMI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Makna Di Balik Aksi Teror Dan Provokasi Terhadap Gerakan “KAMI”

Oleh : Sholihin MS

Dengan izin dan kuasa Allah, gerakan Koalisi Aliansi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, bersamaan dengan moment Lahirnya Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 di tempat yang sama. Deklarasi ini didukung oleh 150 deklarator yang berasal dari tokoh-tokoh penting nasional yang berbeda agama dan latar belakang, seperti Prof Din Syamsuddin. Jend. (Purn) Gatot Nurmantyo, Dr. Rahmat Wahab, Prof. Meutia Hatta, Prof. Sri Edi Swasono, Dr. Rizal Ramli, Rocky Gerung, dll. Mereka telah bersepakat dan bertekad untuk bergerak menyelamatkan Indonesia yang ibarat kapal sudah hampir karam. KAMI adalah gerakan moral yang akan senantiasa menjunjung nilai-nilai moral, baik moral agama, moral politik, moral budaya, dll. Sebagai gerakan moral, KAMI akan terus mengingatkan pemerintah untuk tidak menyimpang dari undang-undang dan konstitusi yang telah menjadi konsensus bersama, termasuk untuk tidak mengutak-atik Pancasila dan NKRI.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seharusnya, semua pihak tidak ada yang merasa terganggu, karena KAMI tetap berada di rel yang benar dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Mengapa Pemerintah dan pihak-pihak tertentu merasa cemas dan terganggu dengan KAMI ?
Berbagai upaya teror dan provokasi pun mereka lakukan.

Pertama, Sebelum Deklarasi.

Seperti yang dikemukakan oleh Din Syamsuddin, sebelum pendeklarasian telah banyak teror yang ditujukan kapada para deklarator. Juga berbagai narasi sinis dan nyinyir baik dari rezim, para buzzer rezim, para pendukung rezim, dan “penumpang gelap” yang berlindung di balik kekuasaan. Bukannya mereka menjadi ciut, tapi malah makin bersemamgat untuk mewujudkannya.

Kedua Pada saat deklarasi

Paling tidak ada tiga kejadian yang berusaha menggagalkan atau membuat kacau suasana deklarasi, yaitu :

  1. Tiba-tiba ketika sedang berlangsung deklarasi, muncul suara dari loud speaker yang sangat keras di jalan di dekat lokasi deklarasi. Mereka berusaha mengacaukan suara sound system dari KAMI. Ternyata mereka cuma beberapa pemuda “tidak jelas” yang pakaiannya juga cuma sweater, sebagiannya malah mukanya ditutupi. Dan orasinya jelas menentang gerakan KAMI. Sebagian peserta KAMI sempat ada keluar (mungkin penasaran ingin tau). Ada tanda-tanda mau terjadi keributan. Untung di saat yang tepat Mayor (purn) Sugeng Waras berani mendatangi mereka, tapi dicegah oleh aparat kepolisian. Dengan jiwa korsanya, Pak Sugeng memberikan ultimatum kepada komandan polisi dengan hitungan sampai 5. Alhamdulillah pas hitungan ke-3 polisi bergerak cepat dan berhasil menghentikannya tanpa terjadi insiden apa pun.
  2. Ada beberapa orang yang sengaja membagikan sriker Makzulkan Jokowi kepada peserta aksi deklarasi.Tapi kita coba mengingatkan untuk tidak diterima atau dipasang, karena semua itu sebuah “jebakan” atau pancingan untuk membuat panas emosi massa yang diharapkan kita bertindak inkonstitusional sehingga ada alasan bagi aparat kepolisian untuk membubarkan aksi deklarasi.
  3. Ditemukannya sekitar 4 dus minuman “beracun” di lokasi yang tidak sempat terbagikan karena ketatnya penjagaan. Bersyukur semua peserta aksi sudah diwanti-wanti untuk tidak menerima makanan atau minuman selain dari orang yang dikenal atau dari panitia resmi.

Ketiga, Setelah deklarasi

Sehari setelah aksi deklarasi, bertebaran poster-poster gambar Din Syamsuddin dengan Mba Titik, gambar Jenderal Gatot Nurmamtyo, Rocky Gerung, dll yang diisi dengan tulisan-tulisan sangat provokatif yang seolah-oleh mereka para deklarator bertindak bodoh dan inkonstitusional dengan ajakan menggulingkan Jokowi. Ini hoax murahan yang dilakuan oleh para pendukung rezim yang dungu, untuk memancing para deklarator masuk jebakan mereka. Bukan itu saja, akun twitter Din Syamsuddin dan yang lain pun dibajak, diisi dengan kata-kata yang provokatif. Tindakan bodoh dari para pendukung rezim ini sudah bisa ditebak. Untung para deklarator adalah orang cerdas, matang, dan bijak sehingga tidak mau menanggapi mereka. Dan masyarakat pun sudah hapal dan paham siapa yang suka bertindak bodoh ini.

Tidak henti-hentinya para pendukung rezim zhalim melontarkan narasi-narasi murahan yang merendahkan dan memgejek terhadap KAMI sebagai “Barisan Sakit Hati” yang mempertegas kedunguan mereka. Bahkan ada tokoh pro PKI yang mau menggiringngnya kepada upaya makar. Sungguh menggelikan.

Akhirnya, tipu daya rezim Jokowi tersandung KAMI

Kata pepatah :
“Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan terjatuh juga

Apa yang kurang dari rezim ini yang dikendalikan oleh Cina komunis :
UUD 1945 sudah banyak diamandemen
UU yang memperkokoh kekuasaannya sudah banyak dibuat
UU KPK yang melemahkan KPK sudah dibuat
Berbagai Perppu untuk memperkuat kekuasaannya sudah diterbitkan
Perppu Corona No. 1/2020 yang menelan dans 405 triliun lebih dan membuat immun pejabat korup di mana DPR dilumpuhkan sudah disahkan
UU MINERBA yang memberi konsesi “tak terbatas” kepada asing sudah disahkan
UU OMNIBUSLAW yang membela para cukong dan menjerat para buruh sudah disahkan

Di rezim ini, hampir 4000 perda syariah sudah dihapus

Saking tamak dan angkuhnya, eh Pancasila pun mau dirubah jadi trisila dan ekasila yang dirancang oleh neo komunis.

Di sinilah rakyat, khususnya umat Islam berontak, dan umat Islam sebagai kontributor terbesar berdirinya NKRI tidak rela Pancasila dan NKRI diacak-acak siap jihad berperang melawa komunis sampai titik darah penghabisan, untuk mempertahankan keutuhan Pancasila dan NKRI

Saat ini KAMI telah hadir. KAMI bersama umat Islam siap di garda terdepan untuk mempertahankan Pancasila dan NKRI

Jangan samakan KAMI dengan para elit KPU, KPK, MK, MA, DPR, MPR yang mampu disetir rezim dengan suap
Atau pengkritik rezim yang sudah dijadikam wapres
Atau seperti TGB, UYM, YIM yang tersandera oleh ulahnya sendiri.
Atau seperti staff Presiden yang berbalik haluan jadi penjilat rezim
Atau parpol-parpol yang telah berkhianat kepada rakyat dan konstituennya

KAMI tidak akan tergiur dengan jabatan dan kekuasaan apa pun atau seonggok uang tunai.

KAMI akan menghentikan kezhaliman-kezhaliman rezim yang semena-mena kepada rakyat.
Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Prof Din Syamsudion dalam deklarasinys sebagai salah satu presidium KAMI, bahwa :

Kita (KAMI) tidak akan berhenti, dan tidak mudah dihentikan.Dan tidak boleh berhenti, We are at the point of no return

Jangan remehkan KAMI, jangan bermain-main dengan KAMI, jangan melawan KAMI, karena KAMI telah bersatu dengan umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia yang sadar akan hak-haknya yang telah terzhalimi oleh Rezim zhalim.

Maju terus pantang mundur
Hidup Mulia atau Mati Syahid.

Allahu Akbar

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *