Hikmah Siang: Melihat Kekuasaan Allah dari Lalat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID,- Banyak ayat Alquran yang menggambarkan bagaimana Allah membuktikan kekuasaan-Nya dengan lalat dan nyamuk.

Allah Swt. berfirman dalam surah al-Hajj [22]: 73,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَاباً وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئاً لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

Wahai manusia! Telah diberikan perumpaan maka simaklah perumpaan itu! Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah, tidak akan mampun untuk menciptakan seekor lalatpun, meski mereka sudah bekerjasama melakukan itu. Dan jika lalat itu mengganggu mereka, mereka tidak akan bisa menyelamatkan diri darinya. Betapa lemah yang meminta dan dipinta.

Ada dua pelajaran penting yang bisa digali dari ayat diatas. Pertama, dengan menggunakan perumpaan lalat, Allah Swt. menegaskan kepada mereka yang menyembahnya kepada selain Allah dan menyekutukan-Nya, bahwa apa mereka yang sembah kalaupun semuanya bekerjasama untuk menciptakan lalat, mereka tidak akan mampu melakukannya.

Tapi kenapa lalat ? Ketika untuk menunjukkan kebesaran atau kehebatan sesuatu, kita seringkali menggunakan contoh yang besar juga untuk menunjukkan kalau sesuatu itu benar-benar hebat, besar, atau berpengaruh. Tapi, Allah Swt. dalam ayat ini memberikan pengajaran bahwa apa yang seringkali diremehkan atau dijauhi manusia, seperti lalat, justru menjadi bukti kedahsyatan kekuasaan-Nya. Ini seperti dalam ayat lain dimana Allah Swt. sampai menggunakan redaksi « inna Allaha laa yastahyii » (sesungguhnya Allah tidak malu) untuk menggunakan perumpaan nyamuk.

Nyamuk, dan lalat, keduanya adalah serangga yang sangat kecil. Di masyarakat, ia seringkali dekat dengan citra yang merugikan. Lalat misalnya identik dengan tempat yang kotor atau apa saja yang mengasosiakan kepada makna yang tidak bersih sehingga manusia jelas sering mengusirnya jika muncul. Nyamuk juga demikian, bahkan ada yang sampai membawa varian penyakit seperti demam berdarah atau malaria. Tapi, Allah menunjukkan bahwa kedua makhluk yang sangat kecil itu. Kajian ilmu biologi sudah menunjukkan seberapa detail struktur hewan yang sangat kecil ini, dan keduanya bisa tetap hidup bahkan manusia bisa sampai merasa terganggu.

Pelajaran kedua dari ayat tersebut adalah, Allah sendiri kembali menegaskan ketidakmahakuasaan yang disembah selain-Nya itu. Bahkan yang sering disebut sebagai “tuhan” oleh mereka yang musyrik, jika lalat itu misalnya mengganggu keadaan mereka sehingga tidak membuat sesembahan itu menjadi baik. Sesembahan itu pun tidak bisa menghalau atau menghindarinya. Kenapa frasa yang digunakan mengganggu? Kata al-Qurthubi dalam tafsirnya, mengutip sejumlah pendapat menggambarkan maksud lalat “mengganggu” sesembahan. Misalnya, kata Ibn Abbas, dulu orang menghormati patung yang mereka sembah dengan membalurkannya dengan za’faran (saat ini ini disebut Saffron atau kuma-kuma. Yaitu sejenis putik bunga yang menjadi bahan minyak wangi yang sangat populer di Timur Tengah). Saat dibalurkan, tidak berapa lama lalat datang. Dan patung yang dibalurkan itu, tidak bergerak. As-Saddi, ahli tafsir lain, menggambarkan yang diletakkan di hadapan patung adalah makanan. Yang lain lagi, ada yang menyebut patung itu diberikan permata atau perhiasan, yang diberika minyak wangi, lalu menetes dan didekati tetesannya oleh lalat atau burung.

Masih tentang ayat diatas, Allah tutup dengan ungkapan, dho’ufa at-thaalib wa al-mathluub (yang meminta dan yang diminta sama-sama lemah). Ulama tafsir berbeda pendapat siapa yang disebut at-thaalib dan al-mathluub itu. Ada yang bilang at-thaalib itu adalah lalat, ada juga yang menyebutnya hamba kepada sesembahan selain Allah itu. Tapi yang jelas, dalam konteks ini, semua yang selain Allah hakikatnya lemah.

(Bincangsyariah).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *