Hukum Baca Alquran dari Ponsel

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID – Salah satu hasil kemajuan teknologi adalah aplikasi Alquran di ponsel. Aplikasi ini memudahkan muslim untuk membaca Alquran di mana dan kapan saja, mengingat ponsel termasuk dalam kebutuhan pokok manusia yang pasti dibawa kemana pun.

Lalu muncul pertanyaan, apakah membaca Alquran dalam sebuah aplikasi di ponsel diperbolehkan dan sama baiknya dengan membaca dari mushaf.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Habib Hasan bin Ismail al Muhdor menjelaskan, pada dasarnya membaca Alquran akan mendapatkan ganjaran 10 pahala di setiap hurufnya yang dibaca seseorang sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW.

Ditafsirkan oleh Ali bin Abi Thalib, hitungan 10 pahala tersebut adalah jika dilakukan di luar sholat dan dalam keadaan tidak berwudhu. Bila membaca Alquran dalam kondisi berwudhu, maka pahalanya ditingkatkan menjadi 25 pahala.

Akan berbeda lagi dengan yang membaca Alquran dalam salatnya dengan posisi duduk, yang mendapatkan pahala hingga 50 pahala. 100 pahala akan menjadi ganjarannya bagi orang-orang yang membaca pahala dalam salatnya dengan posisi berdiri.

“Ketika membaca Alquran, mata melihat, mulut mengucap, telinga mendengar. Maka, mata melihat huruf Alquran mendapat 10 pahala, mulut membaca 10 pahala, telinga mendengar 10 pahala. Per huruf dapat 30 pahala,” kata Habib Hasan bin Ismail al Muhdor dalam sebuah video ceramahnya, Senin (24/8).

Ia menyebutkan bahwasanya ganjaran pahala membaca Alquran, baik yang hurufnya tertulis pada kertas atau mushaf, di papan, ataupun melalui aplikasi pada ponsel hitungannya sama.

“Huruf Alquran baik itu berupa di kertas, di aplikasi handphone, atau di papan, tak ada pembahasan di sana. Huruf Alquran yang dibaca maka pahalanya akan seperti itu,” tambahnya.

Namun, yang berbeda dari pembacaan Alquran dari mushaf dan dari aplikasi di ponsel terkait dengan keberkahannya. Hal ini bergantung pada niat dari pembuat media baca Alquran yang jelas berbeda dengan mushaf Alquran yang semata-mata untuk menjelaskan agama Allah.

“Dari segi niat pembuatnya, orang kafir membuat HP ini jelas niatnya bukan untuk dakwah, bukan untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Niatnya untuk kerja atau bahkan untuk mempermudah, untuk maksiat. Pengaruh niat perancang atau pembuat ini yang mempengaruhi berkah dari bacaan Quran-nya,” jelasnya.

Pendakwah ini mengaku bahwa menurut pengalamannya, memang membaca Alquran langsung dari mushaf akan terasa jauh berbeda dengan membaca dari aplikasi dalam ponsel. Kenikmataan, ketenangan serta keberkahan yang didapatkan setelahnya akan lain berbeda.

“Tetapi kalau dilihat dari sisi pahala, sisi ibadah, tidak ada beda. Sama-sama huruf Quran, maupun aplikasi atau tidak,” pungkasnya. (wh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar