Indef: Mustahil Genjot Ekonomi Kuartal III Lewat Investasi

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad (Foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Institute Development of Economics and Finance (Indef) menilai upaya pemulihan ekonomi nasional dari jurang resesi dengan menggenjot investasi, sebagaimana yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagai hal yang mustahil.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengatakan kemustahilan itu disebabkan investor masih belum berani berinvestasi lantaran melihat kondisi pandemik Covid-19 di dalam negeri yang masih melesat tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Ya enggak mungkin lah pada saat situsi kaya gini, kalaupun FDI (investasi asing) kita kan diprediksi turun sekitar 30 persen, itu enggak mungkin langsung investasi itu menyumbangkan ke ekonomi langsung,” kata Tauhid Ahmad dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/8/2020).

Tauhid mengingatkan dampak ekonomi dari investasi asing baru bisa menyumbang ke pertumbuhan ekonomi ketika sudah mulai beroperasi dan membuat roda perekonomian masyarakat Indonesia bergerak.

“Dia (investor asing) kan harus bangun pabrik, dan sebagainya dan sebagainya sampai dia bisa menggerakan ekonomi. Paling cepat 6 bulan, ada yang setahun ada yang dua tahun sampai dia bisa menghasilkan,” jelas dia.

Tauhid menambahkan, egitupun dengan investasi masyarakat di dalam negeri, yang tidak bisa bangkit dengan cepat mengingat kebanyakan masyarakat kelas menengah ke atas lebih menahan diri mengeluarkan uangnya.

Maka dari itu, Tauhid berkesimpulan upaya pemerintah menggenjot perekonomian  lewat investasi akan percuma. Justru yang ada ekonomi tetap minus, seperti yang diprediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar minus 2 sampai 0 persen.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakinkan investor Jepang bahwa iklim investasi di Indonesia kondusif dan siap menyambut investasi dari Negeri Sakura.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam Indonesia-Japan Virtual Investment Forum 2020 yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo bersama dengan Kantor BKPM di Jepang atau Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Tokyo.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/8/2020), Bahlil menyampaikan investasi sudah tersebar rata, tidak hanya fokus di Pulau Jawa, terutama pada pembangunan hilirisasi industri yang memanfaatkan sumber daya alam dan pariwisata. “Ini adalah hasil pembangunan infrastruktur di masa pemerintahan Presiden Jokowi sebelumnya yang sudah mulai terasa saat ini,” katanya.

Pada masa COVID-19 BKPM menerapkan strategi di luar kelaziman yaitu mendatangi investor satu per satu dan memberikan pelayanan end-to-end.

Dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai sebesar Rp195,6 triliun atau 48,6 persen dari total keseluruhan realisasi investasi semester I 2020, rata-rata adalah investasi yang sudah dikerjakan tahun 2018/2019 dan direncanakan diselesaikan tahun 2020. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar