HNW: Majelis Syuro Dunia Sesuai dengan Amanat UUD 1945

HNW
Hidayat Nur Wahid. Foto: Gatra
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyebut, MPR RI berencana mengurus pembentukan Majelis Syuro Dunia. Menurutnya, pembentukan ini sesuai dengan amanat UUD 1945, yaitu untuk membantu menjaga ketertiban dunia.

Pria yang akrab disapa dengan sebutan HNW itu menjabarkan, pada alinea keempat pembukaan UUD Tahun 1945 disebutkan tentang perintah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saat ini penjajahan di atas dunia, belum sepenuhnya hilang. Berdirinya Majelis Syuro Dunia diharapkan bisa menjadi media perundingan damai untuk memberikan kemerdekaan bagi negara terjajah, seperti Palestina,” kata Hidayat, Minggu (30/8/2020).

Artinya, kata HNW, rencana MPR ini sesuai dengan alinea pertama Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yang berbunyi bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Menurutnya, rencana MPR membidani lahirnya Majelis Syuro Dunia sudah mendapatlan dukungan dari Majelis Syuro dan Raja Saudi.

Dukungan tersebut disampaikan saat MPR melaksanakan kunjungan Muhibah ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Hal yang sama ditunjukkan Parlemen Maroko. Menurut dia, Maroko bahkan berjanji akan mengusahakan dukungan serupa dari negara-negara sekitarnya.

“Hingga kini belum ada satupun lembaga yang secara definitive berperan menjadi Lembaga Majelis Syuro Dunia. Ada lembaga kerjasama antara parlemen, tetapi keanggotaannya tidak meliputi seluruh majelis permusyawaratan negara-negara pesertanya. Padahal banyak negara yang memiliki sistem dua kamar,” tutur Hidayat.

HNW menolak anggapan yang menyebut kehadiran Majelis Syuro Dunia bakal menyebabkan tumpang tindih dengan lembaga-lembaga kerjasama yang sudah ada.

Menurut dia, Majelis Syuro Dunia yang diusahakan MPR akan melengkapi lembaga-lembaga kerjasama yang sudah berdiri selama ini.

“Langkah yang paling mudah dilakukan, pada tahap pertama bisa berupa forum ad hoc, yang ujungnya Majelis Syuro yang permanen. Indonesia sebagai inisator mengundang negara-negara lain yang memiliki pemikiran sama, untuk membahas isu tertentu,” katanya.

“Membuat forum seperti ini mestinya tidak ada halangan, apalagi forum ad hoc juga bisa mengokohkan rencana pendirian majelis syuro yang seutuhnya. Sementara isu yang dibahas bisa tentang ekonomi, keadilan sosial atau lingkungan,” tutup Hidayat. (wh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *