Menristek: Mutasi Virus Corona Terdeteksi di Berbagai Daerah

Bambang P. S. Brodjonegoro. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan virus corona SARS-CoV-2 yang membawa mutasi D614G penyebab penyakit COVID-19 terdeteksi di sejumlah daerah di Indonesia yakni Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, Jakarta dan Bandung.

“Dari 24 whole genom sequencing (urutan genom utuh) yang disampaikan oleh Indonesia bisa kami sampaikan sembilan mengandung mutasi D614G yaitu dua dari Surabaya, tiga dari Yogyakarta, dua dari Tangerang dan Jakarta, dan dua dari Bandung,” kata Bambang di  Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bambang menuturkan dari sembilan WGS Indonesia yang dikumpulkan ke GISAID itu, satu WGS terkategori dalam clade GR dan berasal dari Jakarta. Delapan WGS lainnya berasal dari luar Jakarta dan masuk kategori clade GH. Baik clade GR maupun GH mengandung mutasi D614G.

Untuk itu, kegiatan whole genom sequencing atau pengurutan keseluruhan genom masih terus dilakukan untuk mengetahui karakter dari virus COVID-19.

Menristek Bambang menuturkan saat ini Indonesia sudah menyampaikan ke GISAID sekitar 34 sekuens dari genom virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, namun hanya 24 sekuens atau urutan genom utuh yang dilakukan analisis lebih lanjut oleh GISAID karena dinilai sudah memenuhi syarat sebagai whole genom sequencing.

Sebanyak 24 WGS dari Indonesia yang sudah diterima GISAID itu terdiri dari empat WGS yang berasal dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dua WGS yang berasal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dua WGS yang berasal dari kerja sama Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran dan laboratorium kesehatan Jawa Barat, 10 WGS yang berasal dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dan enam WGS dari Universitas Airlangga.

GISAID adalah sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus SARS-CoV-2. Dari data WGS yang terkumpul dari berbagai negara, GISAID melakukan analisa dan karakterisasi dari virus COVID-19 yang beredar di seluruh dunia.

Sebelumnya,  tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan adanya virus Corona baru (Covid-19) yang telah mengalami mutasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah baru-baru ini.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM,  Gunadi, di Yogyakarta, Selasa (1/9/2020), menyebutkan virus yang bermutasi itu memiliki tingkat penularan 10 kali lebih tinggi sehingga berpotensi meningkatkan penularan penyakit Covid-19.

Oleh karena itu, tegas Gunadi, masyarakat diminta lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan. “Dari empat sampel dari Yogyakarta dan Jawa Tengah yang kami periksa, tiga di antaranya mengandung mutasi D614G,” jelas Gunadi yang juga merupakan dosen FKKMK UGM. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar