Dilalaikan, Ini Tiga Klaster COVID-19 yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Jumlah kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia terus bertambah secara signifikan. Penambahan kasus positif COVID-19 terjadi karena penularan melalui berbagai klaster. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa Indonesia harus mewaspadai kemunculan tiga klaster baru.

“Hati-hati, perlu saya sampaikan, yang namanya klaster kantor. Yang Kedua klaster keluarga hati-hati. Yang terakhir ketiga klaster pilkada juga hati-hati ini. Ini agar selalu diingatkan,” kata Jokowi di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jokowi mengakui ketiga klaster itu sebelumnya tak mendapat banyak sorotan pemerintah. Pasalnya, pemerintah lebih banyak fokus pada penyebaran virus di tempat-tempat umum dan transportasi publik. Padahal, penyebaran virus corona di tingkat lebih privat seperti keluarga dan kantor juga sama berbahaya.

“Karena yang selalu kita kejar-kejar adalah tempat umum, tempat-tempat publik. Tapi kita lupa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster yang tadi kita sampaikan,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan bahaya dari klaster Pilkada 2020. Menjelang Pilkada 2020 yang digelar pada Desember, sejumlah calon Kepala Daerah sudah mulai bergerilya mencari dukungan. Jokowi pun meminta Mendagri Tito Karnavian membuat aturan khusus terkait hal ini. “Saya minta Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster Pilkada ini betul-betul ditegasi betul, diberikan ketegasan betul, polri juga berikan ketegasan soal ini, aturan main di Pilkada,” ujar Jokowi.

Ketua Bawaslu RI Abhan Misbah mengungkapkan sebanyak 96 petugas Bawaslu di wilayah Boyolali, Jawa Tengah, dinyatakan positif COVID-19 setelah melaksanakan tahapan Pilkada 2020.

“Jajaran Bawaslu Boyolali awalnya berinisiatif meminta Satgas Penanganan COVID-19 Boyolali untuk dilakukan ‘rapid tes’, mulai tingkat kabupaten, pengawas desa, kelurahan. Ternyata satgas menyanggupi tidak hanya ‘rapid’, namun ‘swab’,” kata Ketua Bawaslu RI Abhan Misbah di Jakarta, Senin (7/9/2020).

Abhan menyebutkan tes usap tersebut dilakukan terhadap seluruh jajaran Bawaslu Boyolali yang ada di 22 kecamatan, dan sementara ini sudah 18 kecamatan yang keluar hasilnya. “Ditemukan 96 jajaran penyelenggara Bawaslu (di Boyolali) dinyatakan positif berdasarkan ‘swab’. Perinciannya, panwas kecamatan 20 orang dan pengawas desa/kelurahan sebanyak 76 orang,” katanya. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar