Indonesia Ditargetkan Dapat 290 Juta Dosis Vaksin Tahun Depan

Foto: Sinovac, Vaksin Covid-19 (Dok.Sinovac.com)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia mendapat vaksin COVID-19 sebanyak 290 juta pada tahun depan dengan 30 juta di antaranya ditargetkan untuk tahun ini.

“Pemerintah sudah memuat beberapa kegiatan untuk memperoleh vaksin. Ini juga hasil diplomasi Menteri Luar Negeri di mana sedang disiapkan Sinovac dengan vaksin tahap awal 30 juta dan tahun depan 290 juta,” kata Airlangga dalam Rakornas Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Airlangga target tersebut akan dicapai melalui 10 sumber yakni Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc/Beijing Institute Technology.

Kemudian juga dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih. “Astra Zeneca fase III di-hold sementara. CanSino melalui Biofarma dan Kalbefarma bersedia 20 juta sampai 30 juta,” ujar Menko Airlangga.

Airlangga menyebutkan untuk vaksin COVID-19 yang bersumber dari CanSino hanya membutuhkan satu kali suntik, sedangkan yang bersumber dari lainnya membutuhkan hingga dua kali suntik.

Di sisi lain ia menegaskan jika dilihat dari perkembangan proses pembuatan vaksin dari berbagai sumber tersebut diperkirakan sebanyak 30 juta vaksin baru akan didapat paling cepat kuartal I tahun depan. “Dari berbagai jadwal kelihatan yg paling cepat first quarter 30 juta baru sisanya masuk di kuartal II dan III,” tegas Menko Airlanggga.

Oleh sebab itu, tambah Airlangga, pandemi masih akan berlangsung pada tahun depan yang dibarengi dengan upaya penanggulangan baik melalui produksi vaksin maupun obat-obatan. “Obat-obatan sebagian besar sudah bisa diproduksi,” kata dia.

Sementara itu, vaksin COVID-19 Merah Putih yang dikembangkan Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME) sudah berjalan 50 persen. Jika berjalan mulus, bibit vaksin Merah Putih ini bakal diserahkan ke PT Biofarma untuk diproduksi massal pada tahun depan.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyatakan perkembangan Vaksin Merah Putih saat ini akan menjalani uji klinis terhadap hewan pada akhir 2020. Setelah itu, bibit vaksin Merah Putih bisa diserahkan kepada Bio Farma untuk diproduksi tahun 2021.

Hal itu disampaikan Bambang usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/9/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar