JAKARTA, Hajinews.id,- Tidak pandang bulu yang namanya bantuan selama ini rawan korupsi, mulai dari BOS (bantuan operasional sekolah) hingga BOP (bantuan operasional pesantren). Besarannya tidak main-main, yakni 20 persen.
Pengasuh Pesantren As Salafiyah Mlangi Yogyakarta, KH Irwan Masduqi atau yang akrab dipanggil Gus Irwan seperti diberitakan Republika (20/9/2020), membenarkan bahwa ada oknum yang melakukan pengutan liar pencairan bantuan operasional pesantren (BOP). Gus Irwan bersyukur pencarian dana bantuan BOP untuk pesantrennya telah berjalan dengan lancar. Namun, dia menyayangkan adanya oknum yang melakukan pengutusan sebesar 20 persen.
“Ada oknum-oknum yang minta-minta imbalan, 20 persen,” ujar Gus Irwan kepada Republika.co.id, Jumat (18/9).
Dengan adanya pungutan tersebut, menurut dia, Kementerian Agama terlihat kurang profesional. Seharusnya, kata dia, Surat Keputusan (SK) terkait pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam penerima bantuan tersebut diserahkan langsung ke pesantren.
“Depag kurang profesional dalam penyaluran bantuan. SK bantuan harusnya diserahkan langsung ke pesantren tanpa malalui perantara-perantara orang-orang partai,” ucap Gus Irwan.
Kiai muda ini menambahkan, pencairan bantuan BOP seharusnya bisa dilakukan seperti dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Menurut dia, dana Bos disalurkan langsung ke sekolah tanpa perantara.
“Sebagaimana BOS sekolah, tanpa perantara, tanpa potongan, hanya ada pajak ke negara, itu wajar,” kata Gus Irwan. (fur/rep)