Masjid Agung Semarang Terima Sertifikat Wakaf

Penyerahan sertifikat tanah wakaf masjid agung semarang
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Semarang, Hajinews.id,- Setelah menunggu beberapa tahun, akhirnya Masjid Agung Semarang (MAS) dulu dikenal Masjid Besar Kauman Semarang, Kamis kemarin (24/9) menerima sertifikat tanah wakaf.

Usai shalat zuhur berjamaah, Kepala Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Semarang Ir Sigit Rachmawan Adhi ST MM menyerahkan sertifikat wakaf tersebut kepada Drs H Ali Mufiz MPA mewakili pengurus MAS. Tampak hadir Ketua Umum Yayasan Badan Pengelola MAS Ir KH Hammad Maksum (Gus Hammad), Ketua Takmir KH Hanief Ismail Lc, Camat Semarang Tengah Haris dan para pejabat BPN Kota Semarang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

‘’Terima kasih ini kado Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-60 BPN,’’ kata Drs H Ali Mufiz MPA, mewakili pengurus MAS. Gubernur Jateng 2007-2008 itu mengharapkan bantuan Kepala BPN untuk memperjelas status tanah masjid dan mushala di Kota Semarang.

‘’Masjid Agung Semarang ini mempunyai tanah 119 hektare lebih. Beberapa ada yang ditempati warga masyarakat. Muga-muga BPN bisa membantu menelusuri ini,’’ katanya.

Bhakti Warga

Kepala Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Semarang Ir Sigit Rachmawan Adhi ST MM mengatakan sertifikat tanah wakaf adalah bangunan utama MAS seluas 5.054m2.

‘’Selain sebagai bhakti warga, kegiatan ini dalam rangka HUT Ke-60 BPN,’’ katanya. Mengenai kejelasan status tanah masjid dan mushala di Kota Semarang, Sigit Rachmawan 2021 bisa terselesaikan dengan baik.

Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismil Lc menyampaikan penghargaan kepada Kepala BPN yang memberikan perhatian kepada masjid yang usianya lebih tua dari Kota Semarang itu.

‘’Masjid ini pernah mengalami kebakaran hebat sehingga hampir semua dokumen termasuk surat-surat berharga tidak tersisa,’’ katanya.

Menurut Gus Hammad, masjid yang berdiri kokoh di tengah hiruk pikuk aktivitas Pasar Induk Johar, itu memiliki kaitan erat dengan berdirinya Pemerintah Kabupaten Semarang (sekarang Kota Semarang).

‘’Tak hanya itu, masjid yang berdiri di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, ini juga memiliki banyak catatan sejarah sebagai pusat penyebaran tauhid. Namun, tidak diketahui secara pasti sejak kapan Masjid Agung Semarang ini dibangun,’’ katanya.

Berdasarkan sejumlah catatan yang dipercaya kebenarannya, Masjid  Agung Semarang didirikan pertama kali pada pertengahan abad XVI Masehi (1575 M) atau jauh sebelum masa penjajahan di bumi nusantara ini.

Namun, menurut Gus Hammad, masjid itu diakui justru lebih tua dari Kota Semarang itu sendiri. Pasalnya, cikal bakal terbentuknya Kota Semarang justru berawal dari masjid tersebut.

Dalam catatan sejarah Yayasan MAS atau MBS, masjid ini didirikan oleh Sunan Pandan Arang atau dikenal juga dengan sebutan Ki Ageng Pandan Arang. Bagi warga Semarang, mereka menyebutnya dengan nama Pandanaran.

‘’Ulama ini merupakan seorang maulana dari negara Arab yang bernama asli Maulana Ibnu Abdul Salam.
Oleh Sunan Kalijaga–lewat Sultan Hadiwijoyo (Pajang)–Sunan Pandan Arang ditunjuk untuk menggantikan kedudukan Syekh Siti Jenar.

Sunan Pandan Arang ditugaskan untuk menyampaikan syiar Islam di daerah sebelah barat Kasultanan Bintoro Demak,’’ katanya. (agus F)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *