Kemuliaan Manusia
Sahabat Nabi adalah mereka yang hidup dizaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan bertemu dengannya
Mereka adalah Manusia manusia generasi awal yang memeluk Islam dibawah bimbingan Nabi
Keimanan mereka yang begitu teguh dan kokoh
Kaum yang senantiasa takut dan berharap ridha Allah
Kaum yang ketika diseru Nabinya hanya berkata, “Sami’na wa atho’na”
Kaum yang ketika Rasulullah mengajak kebaikan kepada mereka, tanpa banyak kata mereka pun berlomba mengamalkannya.
Mereka adalah generasi terbaik umat ini
Mereka adalah yang paling dalam ilmunya, dan paling sedikit bebannya sebab ketika ada masalah mereka langsung bertanya kepada Nabi
Mereka ridha kepada Allah dan Allah ridha kepada mereka
Sahabat Nabi adalah orang orang yang adil
Bahkan diantara mereka ada yang dijamin masuk surga
Mereka adalah orang-orang mulia dimata manusia dan dimata Allah
Hari ini banyak manusia mencari kemuliaan tapi bukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah
Mereka berlomba mencari harta, mencari jabatan
Karena harta dan jabatan buat mereka adalah kemuliaan
Ketika hartanya banyak, atau ketika dia jadi presiden, jadi kepala daerah, jadi anggota DPR mereka merasa hidupnya mulia
Mereka gila sanjungan, mereka senang dipuji puji, padahal pujian kebanyakan adalah kepalsuan
Umar Ibnu Khattab berkata, “Pujian bagaikan sembelihan”.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyuruh menyiramkan pasir kemuka orang yang memuji muji
Dunia itu kecil dimata Allah bila kita celupkan jari kelaut , dunia itu seperti setetes air yang melekat di jari, sedangkan akhirat merupakan samudera yang sangat luas.
Harta Dunia itu hina bagi Allâh bahkan lebih hina daripada bangkai anak kambing
SAHABAT NABI ADALAH ORANG ORANG MULIA TAPI TIDAK PERNAH MERASA MULIA
MANUSIA HARI INI BUKAN ORANG MULIA TAPI MERASA PALING MULIA
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Wahai manusia! Sungguh, janji Allâh itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allâh. [QS: Fâthir/35:5]
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allâh kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allâh telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allâh tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” [QS:Al-Qashash/28:77]
Semoga bermanfaat
2 Komentar