Jakarta, Hajinews.id – Pengamat politik Rocky Gerung angkat suara soal tudingan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (purn) Moeldoko terkait rumah sakit disebut sengaja ‘meng-covid-kan’ pasien negatif Covid-19 di sejumlah wilayah Indonesia demi mengeruk keuntungan.
Menurut Rocky, seorang dokter adalah profesi profesional. Jadi, argumen yang dilayangkan Moeldoko dianggap tidak berbobot.
“Jadi bagaimana mungkin dia mau halangi keterangan profesional. harusnya kan cari argumen profesional juga buat “berkelahi” dengan dokter,” kata Rocky, seperti dikutip dari kanal Youtubenya, Selasa (6/10/2020).
Rocky menilai, sebagai penasihat presiden, seharusnya Moedoko tidak perlu menasihati dokter. “Hancurnya di situ,” ujarnya lagi.
Atas pernyataan kontroversial itu, Rocky menduga istana memelihara ‘influencer’ dan menyodorkan kertas ke Moeldoko untuk menyampaikan tudingan tersebut.
“Itu justru jadi sinyal di dunia internasional untuk kembali bully Indonesia. Ngapain Kantor Staf Presiden (KSP) berkelahi dengan dokter. Ajaib,” ujarnya.
Diketahui, tudingan Moedoko di media sosial sempat viral. Dokter beramai-ramai menyampaikan protes pernyataan kontroversial tersebut.
“Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien untuk mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara,” protes dokter spesialis jantung, dr. Berliana Idris, lewat akun Twitter @berlianidris.
Protes juga dilayangkan dokter yang juga akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto. Dia menilai pernyataan Moeldoko telah meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan.
“Kerja keras membangun trust, runtuh sekejap. Sadarkah Pak?,” cuit @tonangardyanto. (mh)