Jakarta, Hajinews.id – Dalam laporan bertajuk World Economic Outlook (WEO) dirilis pada Rabu (7/10/2020), International Monetary Fund (IMF) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diprediksi minus 1,5 persen. Sebelumnya, pada Juli lalu IMF menaksir minus 0,3 persen.
“Untuk banyak pasar dan ekonomi berkembang selain Tiongkok, prospeknya terus berbahaya. Ini dicerminkan oleh kombinasi dari berbagai faktor, seperti keberlanjutan penyebaran pandemi dan sistem kesehatan yang tidak memadai, sektor-sektor penting terdampak parah, seperti pariwisata dan ketergantungan yang lebih besar pada keuangan eksternal,” tulis laporan IMF yang dikutip, Jumat (16/10/2020).
Indonesia yang masuk dalam kategori ASEAN-5 diprediksi akan pulih di 2021 dengan pertumbuhan ekonomi di angka 6,1 persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam diprediksi bakal minus 3,4 persen di 2020 dan melesat di angka 6,2 persen di 2021.
Sementara pertumbuhan ekonomi global di 2020 diproyeksikan membaik, yakni minus 4,4 persen. Angka itu sedikit lebih baik dibanding proyeksi sebelumnya yang memperkirakan ekonomi dunia akan minus 4,9 persen.
Pemerintah Indonesia memprediksi perekonomian nasional akan tumbuh di kisaran minus 1,7 persen hingga 0,6 persen. Angka itu merupakan revisi setelah proyeksi pertumbuhan yang dikeluarkan yakni di kisaran minus 0,4 persen hingga 2,3 persen.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen pada tahun 2021. Hal ini seiring APBN 2021 telah disahkan oleh DPR dalam Paripurna.
“Tahun 2021 juga akan membangun fondasi ekonomi Indonesia agar bisa maju secara kompetitif, produktif dan inovatif,” ujar Sri Mulyani dalam video daring, Selasa (29/9/2020). (mh)