Hajinews.id,- Wakil Presiden (Wapres) ke 9 Republik Indonesia Hamzah Haz mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot (RSPAD) Soebroto Jakarta.
Wakil Presiden dari Kalimantan Barat ini menderita sakit akibat gangguan fungsi organ. Sempat diisukan meninggal di media sosial, namun dibantah karena faktanya hanya perlu perawatan khusus (Hajinews. 19/10/2020).
Karir politiknya dimulai dari guru lalu menjadi wartawan di Kalimantan Barat, lalu menjadi Pemimpin Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat. Beberapa kali menjadi Anggota DPR, dua kali menjadi menteri hingga Wapres saat Megawati jadi Presiden menggantikan Gus Dur.
Nama lengkapnya adalah Dr. (HC) H. Hamzah Haz MA, P.hD (80), lahir di Ketapang, Kalimantan Barat Kamis, 15 Februari 1940. Beristrikan Hj. Asmaniah dan Hj. Titin Kartini. Dari kedua istrinya, ia dikaruniai 12 anak, yaitu 4 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan.
Perjalanan karinya politik dimulai ketika pindah ke Yogyakarta melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi Negara dan lulus pada 1965. Belum puas dengan gelarnya, Hamzah Haz melanjutkan studinya di Universitas Tanjungpura pada 1965.
Setelah memperoleh gelar sarjana muda, Hamzah Haz mendedikasikan diri menjadi dosen di kampusnya pada 1968 hingga 1971. Profesi dosen ini membawanya ke karpet merah sebagai politisi.
Hamzah Haz pernah menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak, dan mewakili angkatan 66 di dalam DPRD Kalimantan Barat sampai 1971. Saat itu posisinya masih menjadi dosen.
Pada 1971, Hamzah Haz mengemban amanah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat
Kiprahnya di parlemen mewakili NU, membawanya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1998. Ia menjadi Ketua Umum DPP PPP keempat, dan memimpin dari 1998 hingga 2007.
Posisi Ketua Umum PPP inilah yang membawa Hamzah Haz menjabat sebagai menteri investasi/kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di bawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie yang menggantikan Soeharto.
Hamzah Haz sempat mengundurkan diri sebagai menteri pada 10 Mei 1999. Namun akhirnya kembali lagi menjadi menteri saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diangkat menjadi presiden. Oleh Gus Dur, ia diangkat sebagai menteri koordinator kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan pada 29 Oktober 1999.
Jabatan menteri hanya bertahan selama dua bulan. Akhirnya Hamzah Haz keluar dari kabinet Gus Dur.
Menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di partai terbesar ketiga di parlemen saat itu, membuat Hamzah Haz ditunjuk sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2001. Ia bersama Megawati memimpin negeri ini hingga 2004.
Kini di tengah di saat sedang berjuang memulihkan kesehatannya, kita pun berdoa semoga mantan Wapres Hamzah Haz Allah angkat penyakitnya. (fur).