MENABUR

MENABUR
Drs.H.Ahmad Zacky Siradj
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MENABUR

Oleh : Drs.H.Ahmad Zacky Siradj/Ketua Umum IKALUIN/Ketua Umum PBHMI 1981-1983.
Kantong kresek kecil yang penuh dengan bunga itu, lalu dimasukan ke tas yang biasa dikempitnya bila berpergian, tapi pas keluar rumah ternyata banyak ibu-ibu komplek yang biasa sedang belanja sayuran, mau kemana neng pagi sekali sudah jalan, mau berkunjung ke keluarga, ku jawab dengan singkat dengan menyembunyikan maksud yang sesungguhnya, jadi, ga belanja sayuran dulu nih, kebetulan yang kemarin juga masih ada, belum dimasak semua, mari yah ibu-ibu, lha buru-buru sekali, sudah ada janji, sesungguhnya janji dengan hati sendiri, karena bila terlalu siang akan terasa panas.
Tiba dipemakaman ternyata banyak juga orang yang berziarah, ku perbaiki karudung agar sedikit menutupi muka, bu bunganya bu, bunganya bu, para penjaja bunga menawarkan bunganya, sudah ada sambil ku bukakan kantong dan melihatkan kresek yang berisi bunga, karena penjaja bunga itu agak ngeyel dan mengikuti ku, tapi beberapa langkah kemudian terpikir bahwa mereka menjual bunga itu sebagai mata pencahariannya, agar bisa makan untuk menyambung hidup, ku balikan badan langsung kupanggil, kesini nak… ! mana bunga itu, lalu ku bayar sesuai penawarannya, terima kasih bu dengan senyum sumringah terlihat sangat gembira anak itu, hatiku juga merasa senang karena sudah sedikit membantu pedagang bunga, sambil melangkah pikiran melayang membayangkan jika bunga itu tidak ada yang beli, lalu layu, darimana penghidupan mereka…, hampir saja terlewat makam almarhum suamiku, lalu duduk bersimpuh disamping kuburannya, setelah salam, mulailah menaburkan bunga yang tadi dibeli, setelah itu aku bermunajat, terasa ada kerinduan di hati dan tanpa terasa pipikupun mulai basah, semoga kakak tenang di alam baqa dan dalam ridha-Nya, baru kutaburkan bunga melati dan cempaka, yang ku bawa dari rumah, sebagai tanda kasih sayang untuk mewakili kehadiranku menemani almarhum dialam kubur….
Menabur bunga juga dilakuan oleh anak-anak yang berjalan mendahului iring-iringan penganten, konon menabur bunga dalam iringan pengantin ini memberi isyarat kepada kedua mempelai, juga tentu kepada hadirin yang menyaksikan, agar nanti dalam mengayuh kehidupan senantiasa berbuat baik pada sesama, pada kesekitaran, terutama kepada kedua orang tuanya, sehingga langkah-langkah hidup berbunga-bunga yang selalu harum dan menyegarkan, jika kemudian bahtera kehidupannya nanti menemui gelombang dahsyat atau hembusan badai maka bisa menanganinya dengan damai…
Memang sudah seminggu, sudah waktunya untuk dilihat, khawatir kekeringan karena tanahnya harus tetap basah berair agar benih padi yang sudah ditaburkan atau ditebar bagus tumbuhnya, sebelum kemudian dipindahkan ke kotakan ke lahan yang lebih besar, kegiatan para petani menabur atau menebar benih padi pada kotakan kecil, memang harus mendapat perhatian yang relatif intens, jangan ada gangguan, karena bibit yang yang baik dengan perawatan yang baik tentu akan dapat menghasilkankan padi yang maksimal. Kegiatan petani serupa ini lebih mengindikasikan sebagai kegitan kultural yang telah mentradisi yang terwariskan secara turun temurun, kebanyakan petani kita masih berada disini, luas lahan atau luas sawah menentukan banyak sedikitnya hasil panen yang diperoleh, jadi belum beranjak kepada bagaimana bertani dengan berbasis pada pengtehuan, dengan sentuhan teknologi, sehingga luas lahan bukan yang menentukan banyaknya hasil yang diperoleh, tapi bagaimana dengan lahan terbatas. sempit, dapat menghasilkan panen yang melimpah, konon negara lain sudah masuk pada era ini, kemandirian dan kedaulatan pangan telah mereka raih, sementara bangsa kita masih tergantung impor dan pola tanampun masih sangat tradisional. Memang selain dituntut adanya perubahan paradigma, cara pandang, tapi juga harus ada kemauan kuat (political will) dari pemerintah, dan partisipasi dari masyarakat bangsa…jika kita ingin berdaulat khusunya dibidang pangan….
Kawan…!..turunkanlah standar intelektualmu itu agar rakyat biasa pun dapat mengikuti dan memahami jalan pikiranmu, mungkin akan lebih massif, terasakan pengaruhnya, juga kemungkinan besar manfaatnyapun terealisasikan adanya, sehingga menabur ide dan buah pikir itu beralamat tepat, tidak salah alamat. Sebab sayang bila hanya berlingkar dikalangan intelektual dan hanya sebagai wacana yang diperdebatkan dan tidak ada usaha untuk menurunkannya sebagai sebuah gerakan perubahan. Hal ini bukan berarti kajian intelektual atau diskursus keilmuan itu tidak penting, tapi akan lebih sempurna bila diiringi dengan ikhtiar bagaimana mengaplikasikan atau menaburkan gagasan yang dapat merubah kehidupan kearah yang lebih baik, dan ini kiranya tak boleh tertunda, harus ditempuh sesegera mungkin…
Menabur kebaikan ataupun menabur kecerdasan, merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan oleh agama, setiap agama menghimbau para penganutnya untuk senantiasa menabur kebaikan, dari rizqi yang diperoleh hendaknya menaburkannya lagi kepada yang lain (wamimma razaqnakum yunfiqun). Begitu pula dalam berbuat kebajikan, hendaknya mampu menebar dan menaburkannya dijalan kebenaran, dijalan tuhan (fi sabilillah), sehingga dengan demikian kebaikan akan bertaburan, karena setiap orang menaburkan kebaikan, maka taburkanlah kebaikan berupa pikiran/gagasan, amal-amal shaleh terhadap sesama, sebab sesungguhnya tuhan menyenangi pada setiap orang yang menabur kebaikan (wa ahsinu innallaha yuhibbul muhsinin). Wa Allahu a’lam (azs, 20102020).
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *