Hikmah Pagi: Keutamaan Shaf Pertama

keutamaan shaf pertama
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID,- Shalat jamaah memang menyimpan banyak keutamaan. Mulai dari melangkahkan kaki dari rumah menuju ke masjid sampai ia pulang kembali. Semuanya terhitung pahala. Apalagi ketika mendapati shaf pertama. Dalam banyak riwayat, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan dan pahala yang bakal diperoleh oleh siapa pun yang berdiri di shaf pertama shalat berjamaah. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat pada seruan azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan melakukan undian, niscaya mereka akan melakukannya.” (HR Bukhari)

Ath-Thayyibi memberi komentar atas hadits tersebut, “Beliau tidak menjelaskan bentuk keutamaannya secara rinci, sebagai sebuah metafora. Maknanya, keutamaan ini merupakan sesuatu yang tidak terbatas dan tidak bisa diungkapkan. Demikian pula dengan adanya perlombaan yang memaksa mereka untuk saling mengundi juga mengisyaratkan ketinggian nilainya, sebab mereka tidak akan berbuat demikian kecuali untuk sesuatu yang sangat berharga.” (Faidhul Qadir: V/429. Lihat Mirqâtul Mafâtîh: III/76)
Namun demikian dalam beberapa hadis Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan tersebut secara spesifik. Nah, apa saja keutamaan tersebut? berikut penjelasannya

1.Shaf pertama seperti shafnya malaikat

Dari jabir bin Samrah ia berkata:

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَال أَلاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا. فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِى الصَّفِّ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami dan bersabda, ‘Tidakkah kalian ingin bershaf seperti shaf Malaikat di hadapan Tuhannya?’ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana Malaikat bershaf di hadapan Tuhannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mereka menyempurnakan shaf-shaf awal dan merapatkan shaf.” (HR. Muslim)

Syaikh Ahmad Abdurrahman Al-Banna berkata bahwa sabda Nabi yang berbunyi, “Seperti shafnya malaikat,” maksudnya adalah dalam hal kedekatan kepada Allah, turunnya rahmat, kesempurnaannya, dan kelurusannya.” (Bulûghul Amâni min Asrâri Fathir Rabbâni: V/171, ‘Aunul Ma’bûd: II/263)

2. Para malaikat berdoa kepada yang berdiri di shaf pertama
Di dalam beberapa hadits telah tercantum bahwa Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada shaf-shaf pertama. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Nu’man bin Basyir ra berkata, “Aku mendengar Nabi bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الأُوَلِ

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat bersalawat untuk shaf-shaf pertama” (HR. Abu Dawud; hasan)

Makna shalawat Allah atas mereka—sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Raghib Al-Ashfahani—adalah penyucian Allah terhadap mereka. Adapun maksud shalawatnya malaikat adalah permohonan doa dan ampunan. (Al-Mufradât fî Gharîbil Qur’ân hal. 285. Lihat juga Fathul Bâri: XVIII/137)

3. Nabi bershalawat kepada shaf pertama dan kedua

Imam An-Nasa’i meriwayatkan dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bershalawat kepada shaf pertama sebanyak tiga kali dan kepada shaf kedua sebanyak sekali.” (HR Nasa’i: II/92, Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih dalam Shahîh As-Sunan.)

Makna shalawat Nabi sebanyak tiga kali—sebagaimana yang diucapkan oleh Al-‘Allamah As-Sindi—adalah beliau memohonkan rahmat dan ampunan bagi mereka sebanyak tiga kali. (Hâsyiah As-Sindy: II/93)

Imam Ibnu Hibban juga menyebutkannya di dalam Shahih-nya dengan judul: Nabi memohonkan ampunan sebanyak tiga kali bagi orang yang mengerjakan shalat di shaf pertama. (Al-Ihsân fî Taqrîbi Shahîh Ibni Hibbân: V/531)

Alangkah bahagianya orang yang didoakan dan dimohonkan ampunan oleh kekasih Allah Ta’ala dan manusia yang paling mulia. Semoga kita termasuk yang didoakan tersebut. Amiin!

Fakhruddin

Sumber: Buku “Fadhilah shalat berjamaah” Karya Fadhl Ilahi, Penerbit; Aqwam, Solo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *