Jakarta, Hajinews.id – Negara Arab kompak mengutuk Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menyerang agama Islam dan Komunitas Muslim yang menuding Muslim ”Separatisme” dan menggambarkan Islam agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.
Ini bertepatan dengan langkah provokatif oleh Charlie Hebdo, majalah Prancis sayap kiri yang terkenal karena menerbitkan karikatur anti-Islam pada 2006 silam, yang telah menimbulkan kemarahan di seluruh dunia Muslim.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Nayef al-Hajraf mengatakan, pernyataan Macron terhadap Islam tersebut tidak bertanggung jawab dan telah menyebarkan budaya kebencian di antara masyarakat.
“(Pernyataan Prancis) seperti itu keluar pada saat upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan toleransi dan dialog antara budaya dan agama,” kata al-Hajraf dikutip dari laman resmi Anadolu Agency, Minggu (25/10/2020).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Dhaifallah Fayez, juga menyuarakan kecaman negaranya atas penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo atas klaim kebebasan berekspresi.
Selain Yordania, Kementerian Luar Negeri Kuwait juga menyatakan kekesalannya atas penerbitan ulang kartun anti-nabi di Prancis. Dalam sebuah pernyataan, Kemenlu Kuwait memperingatkan bahwa penghinaan ini akan menyulut semangat kebencian, kekerasan dan permusuhan. (mh)
2 Komentar