MENGIKAT

MENGIKAT
Drs.H.Ahmad Zacky Siradj
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MENGIKAT

Oleh : Drs.H.Ahmad Zacky Siradj/Ketua Umum IKALUIN/Ketua Umum PBHMI 1981-1983.

Dik…! bagaimana bila kita mengikrarkan janji setia, mengikat hubungan kita yang tulus ini untuk sampai tiba nanti pada aqad nikah dan tentu sebelumnya kakak pun akan datang pada orang tua tuk melamarmu, aku ikut saja kak, bila memang kakak ada rencana begitu…sebab dik, sepertinya akan banyak tantangan dan godaan di awal-awal hubungan kita ini, iya kak, apalagi adik kan banyak yang menginginkan untuk menjadi pacarnya…ah bisa saja kakak, lagi pula dik, bila kita telah mengikat janji, akan lebih leluasa terbuka tetapi sekaligus membatasi dalam pergaulan, pergaulan adik berjalan sebagaimana biasanya saja, tapi hati sudah tertutup karena telah terikat janji dengan kakak, baiklah kak aku ikut apa yang kakak sampaikan, alhamdulillah syukurlah dik, mudah-mudah kita diberikan kekuatan untuk tidak saling mengingkari janji diantara kita…amin…! Dan memang ungkapan mengikat janji itu biasanya terjadi pada dua remaja jelang dewasa yang sedang yang sedang asyik mansyuk memadu kasih, yang tentu saja satu sama lain saling menaruh kepercayaan, sebab tanpa muncul energi saling percaya, ikrar mengikat janji akan selalu berada dalam kebimbangan dan keraguan…yang kemudian akhirnya layu sebelum berkembang..
Bila ikatan itu sudah kuat, tentu ada ruh ketulusan untuk saling mengikat diri, sebab kehadiran ketulusan dalam suatu jalinan kebersamaan yang mengikat merupakan sebuah kekuatan, tidaklah salah bila ada nama awal dari sebuah organisasi yang menggunakan ungkapan kata ikatan, ikatan remaja…, ikatan pelajar…, ikatan mahasiswa…, ikatan alumni…, ikatan ibu-ibu…misalnya. Ketulusan itu juga lahir karena adanya kesamaan cita-cita, yang bila diwujudkannya secara bersama-sama, kiranya akan lebih mudah mencapainya dan lebih cepat pula meraih keberhasilannya.

Mengikat

kebersamaan untuk mencapai tujuan yang sama mrupakan perjuangan dengan kebersamaan, kendati yang bergabung dalam kebersamaan itu adalah terdiri dari perkumpulan, perhimpunan atau organisasi yang masing-masingnya independen, dengan latar belakang yang beragam, akan tetapi dapat mengayunkan langkah bersama untuk mengemukakan pikiran kritis dan perasaan keprihatinan atas keadaan yang dialami masyarakat bangsa, seperti kehadiran kelompok cipayung yang pernah sempat dialami…
Dalam keseharian hidup sepertinya masing-masing kita pernah melakukan kegitan mengikat, mengikatkan sesuatu, mengikat tali sepatu, mengikat rambut, mengikat tali jemuran, mengikat bungkusan barang dengan tali rapia, mengikatkan benang pada layang-layang, mengikat lidi yang berserakan menjadi sapu, mengikat perahu pada tiang tambatnya, hingga mengikat itu terjadi pula pada hal-hal yang abstrak, seperti mengikat janji setia untuk sehidup semati, mengikat pikiran hingga lahir kesepakatan sebagai pandangan/pernyataan bersama, mengikat jiwa agar terbangun solidaritas, mengikat kasih sayang agar tumbuh kesetia kawanan dan mengikat diri pada nilai-nilai kebenaran sehingga lahir pribadi yang berintegritas tinggi, lalu mengikatkan diri pada nilai-nilai kebangsaan hingga rasa patriotisme nasionalisme tumbuh subur, menebar, berkembang, terawat dan terwariskan, tidak lekang oleh panas, tidak larut terseret arus dan tidak pernah mengenal pudar.
Seiring dengan itu maka sebagai warga negara yang baik mengikatkan diri pada apa yang menjadi cita-cita negara bangsa menjadi suatu keniscayaan, apakah negara dalam keadaan tenang damai maupun dalam keadaan terancam tetap kukuh dan menggelora, karena boleh jadi ketika pemimpin lengah lalu merasuknya kepentingan asing yang dapat mengganggu rasa keadilan rakyat, kemudian negara merasa lemah tak berdaya melindungi rakyat sendiri, maka dalam keadaan seperti ini rakyat harus bangkit menerjang keadaan membela tanah airnya kendati nyawa yang harus menjadi taruhannya. Sebagaimana sejarah memberi palajaran pada kita, perintah jihad yang dianjurkan kiyai kepada para santri kala itu telah menggugah dan membangunkan perlawanan membela tanah air yang nampaknya bangsa asing mau menginjakan kembali kakinya di negeri kita tercinta.
Dari sudut agama terutama bagi para penganutnya yang setia dan taat menjalankan perintah ajaran agamanya, sudah dapat dipastikan bahwa mengikatkan seluruh hidupnya pada apa yang difirmankan menjadi suatu yang tak terbantahkan adanya, sikap mengikatkan diri pada nilai-nilai agama yang ia yakini adalah komitmen tinggi atas kesaksiannya, bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa muhammad adalah utusan-Nya (asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulallah).
Dengan kesaksian ini ia telah mengikatkan seluruh hidupnya pada keyakinannya, sehingga dengan keikhlasan hatinya harus mengikuti dan mena’atinya (sami’na wa ato’na) atas firman yang memancarkan kebenaran. Totalitas hidup dan kehidupannya mesti sudah menyatu pasrah dengan kehendak agama yang dianutnya dan diyakini kebenarannya, sehingga seluruh hidupnya hanya untuk-Nya (Inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabill’alamin). Wa Allahu a’lam (azs,26102020).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *