KAHMI Desak Presiden Prancis Minta Maaf Sebelum Terlambat

kahmi protes Prancis
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Korps Alumni HMI mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta maaf kepada ummat Islam dunia, atas sikap dan pernyataannya yang tidak bersahabat dan menuduh Islam sebagai ancaman setelah.

Pernyataan Emmanuel Macron berawal dari kartun Nabi Muhammad yang dibuat majalah Charlie Hebdo tahun 2015 lalu sebagai bentuk kebebasan berekspresi di negaranya. Macron juga menyatakan masa depan Perancis hendak dirampas (oleh Islam garis keras). Sikap Macron ini terkait kematian Profesor Samuel Paty (47 tahun) oleh seorang pemuda Abdullah Anzorov (18 tahun) yang ditembak mati polisi beberapa saat kemudian.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Presiden Perancis Emmanuel Macron telah salah memaknai kebebesan. Kebebasan bukanlah berekspresi tanpa batas dan berlaku semena-mena. Kebebasan berpendapat tidak boleh melampaui batas karena setiap orang atau komunitas memiliki kebebasan yang sama. Kebebasan tanpa batas justru melahirkan kekacauan bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia. Oleh sebab itu, kebebasan harus dimaknai sebagai sikap toleran kepada yang lain, menghormati perbedaan, dan tidak berbuat sesuatu yang mencederai pihak lain,” demikian pernyataan sikap KAHMI dalam rilisnya yang diterima Hajinews.id Jumat (30/10/2020). Pernyataan sikap itu ditandatangani Kordinator Presidium Sigit Pamungkas dan Sekjen Manimbang Kahariady.

Sebagai bagian dari umat Islam Indonesia dan dunia, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) mengecam dan menyesalkan penggunaan berbagai bentuk kekerasan dan ekstrimisme yang dimaksudkan untuk menyelesaikan berbagai masalah atau perbedaan-perbedaan yang dihadapi antar komunitas di dunia. Penggunaan kekerasan tidak akan mampu menyelesaiakan masalah, justru akan melahirkan spiral kekerasan tanpa ujung.

KAHMI juga mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron sebagai bentuk Islamophobia dan menuntut yang bersangkitan meminta maaf kepada seluruh umat Islam.

KAHMI Mendukung solidaritas semua kalangan di seluruh dunia untuk melakukan boikot kepentingan ekonomi Perancis sebagai bentuk protes menyesalkan sikap Presiden Perancis.

Selanjutnya KAMI mendorong semua komunitas internasional menggunakan kebebasan berekpresi secara bertanggungjawab, penuh toleransi, tidak provokatif, dan mendukung perdamaian, serta meminta kepada seluruh umat beragama di Indonesia tetap menjaga toleransi dan kebersamaan serta mempererat barisan untuk menjaga persatuan nasional. (fur/*).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *