Iman Bisa Goyah
Oleh KH. Dr. Abdi Kurnia Djohan
Jika ada orang yang mengatakan bahwa iman di hatinya tidak akan goyah, itu artinya dia sedang berdusta. Karena Rasulullah pernah mengatakan :
الإِيْمَانُ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ
Iman itu bisa bertambah dan (bisa) berkurang
Para ulama menjelaskan, bahwa iman dapat bertambah karena ketaatan, dan berkurang karena kemaksiatan.
Perkataan Rasulullah di atas dalam pengertian lain menjelaskan iman itu bisa goyah. Cukup dianggap sebagai pendusta, orang yang mengatakan bahwa imannya tidak akan goyah, walaupun sejuta kemaksiatan dihadirkan di hadapannya.
Jika yang bersangkutan masih menolak, cukuplah Allah menunjukkan kisah Nabi Yusuf sebagai contoh goyahnya iman :
(وَلَقَدۡ هَمَّتۡ بِهِۦۖ وَهَمَّ بِهَا لَوۡلَاۤ أَن رَّءَا بُرۡهَـٰنَ رَبِّهِۦۚ كَذَ ٰلِكَ لِنَصۡرِفَ عَنۡهُ ٱلسُّوۤءَ وَٱلۡفَحۡشَاۤءَۚ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُخۡلَصِینَ)
Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. (QS. Yusuf: 24)
Namun, karena beliau seorang Nabi dan juga Rasul, maka Allah berikan pertolongan kepadanya. Tapi, bagaimanakah dengan yang awam seperti kita-kita? Jangan pernah sekali-kali mendekati risiko.