MENYEHATKAN

MENYEHATKAN
Drs.H.Ahmad Zacky Siradj
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MENYEHATKAN

Oleh : Drs.H.Ahmad Zacky Siradj/Ketua Umum IKALUIN/Ketua Umum PBHMI 1981-1983.
Dari pukul delapan hingga pukul sembilananlah, bila ingin menjemur badan yang menyehatkan, bilang dokter yang melaksanakan prakteknya datang ke rumah, karena memang ia itu prakteknya dari rumah kerumah, ia hadir tentu atas permintaan calon pasien, datang tepat waktu sesuai perjanjian yang disepakati, biasanya melayani infus vitamin, itu yang sementara ini dialami, memang ia dokter umum dan belum mengambil sepesialis, tusuk ya pak, sakit sedikit, kepalkan tangan, tarik nafas, usai jarum infus, lalu ia mengatur tetes infusan, sambil membenarkan kemeja kaos panjangnya, lalu iapun bertanya apa ada keluhan pak…? dokter juga menanyakan apa yang menjadi keluhan pasiennya yang selama ini dirasakan, keluhan sih banyak dok, jantung saya ini sudah pasang ring dua buah, ada gula, darah tinggi, belakangan ini sering pegal-pegal, mungkin asam urat, pokoknya banyak ya dok, sementara ini rutin mengonsumsi obat pencair darah, sekaligus mengonsumsi nasi merah untuk mengurangi kadar gula.
Olah raganya apa pak ?.jalan kaki saja, wah itu menyehatkan pak, jangan lupa banyak minum air putih hangat, bila mungkin melebihkannya dari takaran biasa, karena mengonsumsi air hangat itu sangat menyehatkan, kata dia…cukup trampil walau masih muda, komunikatif dan supel pula dalam pergaulannya…
Sebaiknya kita itu sering berbincang mendiskusikan sesuatu, apa saja, kita boleh bahas masalah pribadi, keluarga, masyarakat atau masalah negara sekalipun, dengan catatan tidak ngotot-ngototan dan tidak ngambek bila terpojok karena tidak mampu memberi argumen terhadap pendapatnya yang dikemukakan, kenapa hal ini penting karena sangat menyehatkan pikiran, menyegarkan kehidupan dalam keseharian kita. Ada pengalaman dari senior suatu saat ditelepon, ya mba ada apa, ini seniormu ini coba ajak diskusi, biasanya bila setelah diskusi kelihatan sehat dan segar, cepat kami membuat acara dan mengundang senior itu untuk menjadi pembicara, memang apa yang dikatakan mba itu betul, dirumahnya itu nguyung dan malas bicara, tapi setelah diforum ibarat macan lapar menerkam mangsa, bicara berapi-api, semangat juangnya bangkit menerjang, kendati tidak sampai menggebrak meja, pas pulang, nih untuk beli nasi goreng tek tek, ku tahu kalian kan belum pada makan, memang saat itu telah pukul sepuluh tiga puluh malam, dengan langkah gagah tegap senior itu pulang dengan menyupir sendiri mobilnya.
Keesokan harinya istrinya senior itu nelepon kembali selain untuk mengucapkan terima kasih, ia pun cerita, hebat … katanya adik-adik sekarang ini pandai mengemukakan pendapat dan berdebat, tapi, sangat-sangat kurang referensinya, jarang baca yah…? ..betul sekali mba buku-buku tentang pengetahuan umumnya kurang dikuasai, mereka lebih fokus pada buku-buku dikampus saja…
Memang menyehatkan pemikiran itu dengan sering membaca berbagai buku, karena dengan banyak bacaan dapat menyumbang cara pandang yang lebih luas lebih koprehensif, dapat mendekati suatu masalah dari berbagai sisi sudut pandang, hingga kisi-kisi nya dapat diperoleh secara lebih utuh, mendekati kesempurnaan. Dan tentu saja hal ini merupakan jalan pikiran yang cukup menyehatkan , jauh dari membingungkan, apa lagi menambah masalah baru. Itulah rupanya juga kenapa sering dianjurkan kepada para birokrat, selain mengikuti penataran ini itu yang juga sering diomongin hanya untuk menghabiskan anggaran, juga pada seluruh aparat pemerintahan termasuk elit-elit kekuasaannya dianjurkan untuk sering membaca buku, bukan hanya yang sesuai dengan tugasnya saja, tapi juga yang dapat meperluas wawasan pemikirannya, hal ini akan sangat membantu semangat pengabdian, tidak mudah merasa jenuh dan yang terpenting akan sangat membantu untuk bagaimana menyehatkan jalannya pemerintahan.
Tentu muncul pertanyaan apa betul dengan banyak membaca akan sangat membantu menyehatkan jalannya pemerintahan…? Adakah penelitian tentang hal ini atau hanya sekedar isapan jempol saja…sebagai penganut long life education, tentu akan mudah mengurai pertanyaan itu, karena apa yang sedang dikerjakan secara tekun itu selain panggilan tugas dan kewajiban, juga panggilan profesi, keahliannya yang dipertaruhkan, sementara ilmu itu sendiri mengalami proses perkembangan yang begitu cepat, bila tidak terjadi akselerasi maka bukan hanya dia yang ketinggalan atau ditinggalkan perkembangan tetapi negara selain disebut terus menerus sebagai negara berkembang, bisa jadi statusnya sebagai negara yang terbelakang, dibidang pengusaan teknologi misalnya, dan ini jelas punya pengaruh pada kehidupan masyarakat bangsa malah bisa jadi sangat menentukan apakah negara ini berdaulat atau tidak…
Nampaknya sudah menjadi keniscayaan bahwa semua kita menghendaki lingkungan yang sehat dan menyehatkan, selain terjamin bersih dari sampah, bau yang menyengat, pandangan yang terganggu, hingga perlu menata lingkungan yang indah dan serasi walau tetap dalam kesederhanan dan kebersahajaan, lingkungan cerminan dari kepribadian, bila rusak lingkungan akibat penggalian apa itu batu bara, nikel, tembaga, pasir besi, emas, apa itu investor yang mendapat konsesi yang mendapat perlindungan hukum dan penjagaan super ketat atau penambang liar yang berpindah sekedar mencari penghidupan, sementara tidak ada upaya yang sungguh-sungguh untuk melakukan reboisasi, menyehatkan kembali lingkungan maka kita sedang menggerus kepribadian mulya kita hingga tercampak tiada harga….
Dengan membaca lingkungan tanah air kita yang subur makmur gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja yang diungkap dalam rangkai bahasa indah itu, lalu dihubungkan dengan nasib masyarakat kita disini kini dan esok, sepertinya masih amat prihatin, tiada jeda keluh kesah selalu saja bergumam, keprihatinan tak lepas menghias lukisan hidupnya, nestapa selalu menyapa di celah lika liku kehidupan yang dialaminya.
Namun begitu kitapun membaca keterangan firman dalam kitab suci, bukan hanya gambaran kisah kehidupan yang sangat primordial kala awal kehidupan adam dan hawa, tapi juga kisah timbul tenggelamnya ummat-ummat terdahulu, sehingga menjadi norma kehidupan, seiring membaca juga kehebatan penciptaan alam jagat raya ini yang seakan tergambar dalam bingkai hiasan hidup, ini berarti membaca yang tersurat dalam fimannya dan yang tersirat dalam kehidupan keseharian dan penciptaan alam semesta berikut seisinya, sepertinya saling menjelaskan dan membuktikan antara yang tersurat dalam firman (ayat quraniyah) dengan yang tersirat pada makna alam (ayat kauniyah) misalnya ungkapan; dibalik kesulitan ada kemudahan (innamal ‘usri yusra), begitu yang dialami kehidupan begitu pula keterangan firman.
Demikian pula bila kita menderita maka apa yang ada di alam ini memberikan obat seperti lebah yang mengeluarkan madu sebagai obat yang menyehatkan dan firman pun menguatkan akan hal ini, padanya (pada madu itu) adalah obat yang menyehatkan bagi manusia ( fihi syifaul linnasi). Begitu pula dengan turunnya firman tiada lain adalah sebagai obat yang menyembuhkan dan menyehatkan bagi manusia (wa nunazzilu minal quran ma huwa syifa u warahmah…). Wa Allahu a’lam (azs, 3112020).
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *