Said Didu Soroti Bagi-bagi Jatah BUMN

Said Didu. Foto: Dok Detik/Ari Saputra
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Mantan Sekretaris BUMN Said Didu menyoroti bagi-bagi jatah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Diketahui, Kristiati Budiarti alias Kang Dede baru diangkat menjadi Komisaris Independen PT PELNI.

Kang Dede diketahui merupakan seorang influencer pada saat kampanye pencalonan Presiden Joko Widodo yang kerap menggaungkan program-program dari Presiden Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat salah satu influencer Jokowi yaitu Ulin Yusron untuk menjadi Komisaris PT ITDC.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hal ini adalah sebagai bentuk pemberian ruang kepada banyak pihak untuk dapat memberikan andil dalam mengurus BUMN.

“Kami tuh tetap memberikan ruang kepada berbagai pihak yang profesional untuk ikut dalam mengurus BUMN, jadi langkah kami ini juga membuka ruang kepada banyak pihak tidak hanya yang sudah ada juga yang baru-baru juga kita ambil. Nah dan salah satunya adalah yang kami berikan ruang ya kalau dari relawan juga diperbolehkan gak ada larangan,” ujarArya pada salah satu program acara di Tv One, Selasa (3/11/2020).

Lebih lanjut Arya juga mencontohkan bahwa ada caleg yang gagal dari partai yang tidak mendukung Jokowi pada Pilpers 2019 juga diangkat menjadi komisaris di dalah satu perusahaan milik BUMN.

Mengenai bagi-bagi jatah di tubuh BUMN, Said Didu mengatakan, dengan satire bahwa sebelumnya Arya Sinulingga pernah menyatakan akan mencuci piring di BUMN tetapi Said melihat bahwa piringnya makin kotor.

Said Didu juga awalnya berharap Erick Thohir tak melanjutkan cara kerja Rini Soemarno yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN, namun ternyata harapannya tak tercapai.

Dulu, kata Said Didu, Erick Thohir pernah menyatakan bahwa BUMN bukan badan usaha milik nenek moyang, sekarang Said Didu melihat bahwa BUMN bukan menjadi badan usaha milik nenek moyang tetapi badan usaha milik relawan Jokowi.

Said Didu juga menyayangkan bahwa pernyataan Erick Thohir tidak ditepati dalam hal mencari orang-orang terbaik untuk mengisi jabatan di BUMN, tetapi nyatanya hal tersebut tak terjadi.

“Saya senang 2 pembicara awal bahwa sudah mengaku bahwa ini adalah memang arahan Pak Jokowi untuk menempatkan orang-orang dari Pak Arya.

Dulu Pak Arya akan mencuci piring di BUMN kelihatannya piringnya makin tampak kotor bukan tambah bersih.

Nah awalnya saya berharap kepada Pak Erick Thohir agar tidak melanjutkan cara-cara ibu Rini mengelola BUMN tidak berbasis pada profesionalisme dan kelihatannya itu ternyata pak Erick Thohir awalnya saya berharap dua pernyataan beliau saya senang.

Saat itu ada pernyataan bahwa ini bukan badan usaha milik nenek moyang lu, dan ternyata memang bukan milik nenek moyang tetapi untuk relawan dan tim sukses, ternyata itu maksudnya.

Yang kedua, beliau selalu mengatakan bahwa akan mencari orang terbaik profesional dan berakhlak baik ternyata juga tidak juga,” Ucap Said Didu.

Said Didu mengatakan bahwa publik tidak salah dalam mengatakan bahwa BUMN merupakan tempat pembagian jatah pendukung Jokowi, karena realitasnya seperti itu terjadi.

“Jadi saya memaklumi yaitu pilihan Pak Erick Thohir dan pilihan pemerintah, tapi tidak salah juga bahwa publik menyatakan bahwa sekarang betul bahwa BUMN merupakan tempat untuk membagi-bagikan jatah”, pungkasnya. (mh)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *