Bansos Tak Ngefek Dongkrak Ekonomi RI

Ilustrasi Bantuan sosial masyarakat terdampak Covid-19. Foto: Dok Antara/M Risyal Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi salah satunya lewat bantuan sosial (bansos). Namun bantuan tersebut dinilai ekonom tidak efektif untuk mengembalikan perbaikan ekonomi.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menjelaskan, faktor fundamental bansos tidak efektif adalah karena masalah data penerima bansos yang tidak tepat sasaran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Persoalan bansos ada di sasaran. Ya, data yang tidak benar, dan jumlah yang tidak memadai sampai jenis sembako yang menggeser pola perilaku konsumsi di tengah masyarakat. Nah ini sehingga masyarakat tidak optimal memanfaatkan bantuan,” ujar Tauhid dalam diskusi daring, Minggu (8/11/2020).

Persoalan lain, lanjut Tauhid, konsumsi masyarakat pada kuartal III kemarin masih rendah. Ini disebabkan rendahnya kepercayaan konsumsi masyarakat menengah. Mereka melihat pandemi Covid-19 masih mengkhawatirkan dalam jangka panjang.

Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2020 tercatat sebesar 83,4, turun dari Agustus 2020 yaitu 86,9. Angka ini mencerminkan rendahnya kepercayaan konsumen yang berada di zona pesimis atau di bawah 100.

Tak hanya IKK, perbaikan konsumsi masyarakat menengah yang tercermin dari pertumbuhan transportasi dan komunikasi serta hotel dan restoran masih terkontraksi.

Untuk transportasi dan komunikasi, meski membaik namun pada kuartal III masih tercatat kontraksi sebesar 11,56 persen. Diikuti oleh pertumbuhan hotel dan restoran yang terkontraksi 10,9 persen untuk periode sama.

Ini artinya, masyarakat menengah masih enggan melakukan perjalanan dan konsumsi seperti normal.

“Faktor trust terhadap layanan transportasi, restoran, dan hotel dari konsumen kelas menengah belum timbul, mereka belum percaya. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen,” tukasnya. (mh)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *