Hikmah Malam : Kisah Ubaidullah bin Umar yang Tertinggal Salat Isya Berjamaah

Kisah Ubaidullah bin Umar yang Tertinggal Salat Isya Berjamaah
Salat Berjamaah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hikmah Malam ini sebuah kisah Ubaidullah bin umar yang tertinggal salat isya secara berjamaah

Hajinews – Imam As-Sya’rani mengangkat keutamaan salat berjamaah dalam Kitab Syarah Al-Minahus Saniyyah, halaman 13. Ia mengutip beberapa hadits shahih yang mengandung keutamaan salat lima waktu secara berjamaah. Ia juga berpesan agar sedapat mungkin tidak meninggalkan salat berjamaah

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Imam As-Sya’rani mengutip para ulama shufi bahwa salah seorang jamaah dalam salat berjamaah adalah wali Allah yang dapat memberikan syafaat.

Alkisah seorang bernama Ubaidullah bin Umar Al-Qawariri merupakan orang saleh. Ia adalah orang yang menjaga diri dalam urusan salat berjamaah. Tak pernah sekalipun ia melalaikan salat berjamaah dalam hidupnya.

Suatu malam ia mengalami nasib cukup nahas. Ia kedatangan tamu. Ia disibukkan dengan penghormatan terhadap tamunya. Ia tertinggal salat Isya di masjid.

Seketika ingat, ia berpamitan kepada tamunya untuk mengejar salat isya berjamaah. Ia bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat berjamaah bersama orang-orang di dalamnya. Ia berpindah dari satu ke lain masjid untuk mengejar salat Isya berjamaah.

Usahanya sia-sia. Nahas betul nasibnya. Ia mendapati semua masjid tertutup dan jamaah yang ada di masjid sudah melaksanakan salat Isya. Akhirnya ia kembali ke rumah. Ia merasakan kesedihan atas luputnya pelaksanaan salat Isya berjamaah malam itu.

“Bukankah Rasulullah bersabda bahwa salat berjamaah mengandung 27 derajat di atas salat sendiri? Baiknya aku melakukan salat isya malam ini sebanyak 27 kali,” katanya menghibur diri.

Malam itu Ubaidullah bermimpi sedang mengendarai kuda bersama sekelompok orang yang juga berkuda. Kuda yang dikendarainya tertinggal jauh di belakang kawanan kuda yang tunggangi oleh sekelompok orang tersebut.

“Aku memacu dahsyat kudaku agar dapat menyusul mereka, tetapi sia-sia,” kata Ubaidullah.

Salah seorang dari mereka menoleh ke belakang. “Seberapa hebat kau pacu kudamu, kau takkan dapat menyusul kami,” kata yang menoleh.

“Mengapa demikian?”

“Karena kami melaksanakan salat Isya berjamaah. Sedangkan kau hanya salat sendiri.”

“Aku terjaga dari mimpi. Aku berduka cita dan bersedih hati,” kata Ubadullah.

Demikian Hikmah malam pada malam hari ini, semoga dapat menjadi pelajaran dan hikmah yang bermanfaat bagi ummat, khususnya Umat islam

Sumber: islamnu

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar