Oleh KH. Luthfi Bashori
Kedekatan rahmat Allah itu tertera dalam firman-Nya SWT yang artinya:
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat terhadap orang-orang yang berbuat baik.”
Menurut keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah, bahwa umat Islam itu kelak akan masuk surga dengan rahmat Allah, bukan semata-mata karena amalannya, walaupun amalan yang baik itu menyebabkan Allah menurunkan rahmat.
Sedangkan amalan yang buruk itu menyebabkan Allah menjauhkan rahmat dari orang tersebut.
Maka dengan beramal sholeh kita berharap agar Allah memberikan rahmat kepada kita.
Kenapa?
Karena pintu surga adalah rahmat Allah SWT. Dalam sebuah hadits diterangkan, bahwa di zaman dahulu ada orang yang ibadahnya sampai 500 tahun. Begitu orang tersebut mati, ringkasnya ditanya: “Kamu ingin masuk surga dengan amalanmu atau dengan rahmat-Ku?” kata Allah SWT.
Sedangkan orang yang selama 500 tahun menjadi ahli ibadah, dia merasa kalau cuma masuk surga dengan rahmat Allah, maka sama saja dengan kawan-kawannya yang lain.
Pikirnya mengapa harus berlama-lama beribadah kepada Allah, hingga 500 tahun kalau cuma masuk surga dengan rahmat Allah.
Akhirnya ia mengatakan: “Aku akan masuk surga dengan amalku.”
Ternyata Allah murka. Orang tersebut tidak dimasukkan surga tetapi dimasukkan neraka karena kesombongannya.
Karena itu kita memohon kepada Allah agar kita bisa masuk surga dengan rahmat-Nya, dan sesuai dengan keinginan kita, bisa berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, terlebih lagi saat bisa berziarah kepada Allah SWT. Dari situlah mengapa kita perlu berdoa kepada Allah:
“Ya Allah, berilah kami rahmat-Mu, agar kami dapat masuk surga dan bertemu dengan nabi-Mu, hingga dapat berjumpa dengan-Mu, Ya Allah !”.