Istighfar, Meninggikan Derajat di Dunia dan Akhirat

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Orang yang selalu beristighfar, niscaya Allah akan meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat. Tinggi derajatnya di dunia, karena orang yang selalu beristihgfar akan selalu hati-hati dalam berbuat. Sehingga segala perilaku dan tindak-tanduknya akan selalu terjaga. Ia akan selalu memikirkan dan mempertimbangkan setiap gerak langkahnya.

Seandainya ia terjatuh kedalam suatu kesalahan ataupun dosa, maka segera ingat ia Allah SWT. Dan memohon ampun kepadaNya. Orang seperti ini akan disenangi dan di hormati oleh masyarakat, sehingga secara otomatis derajatnya akan menjadi tinggi di mata mereka. Di jelaskan oleh Mahmud Asy-Syafrawi dalam bukunya yang berjudul “Nikmatnya Istighfar”, sebagaimana dikutip dari pwmu.co.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sesungguhnya derajat kemuliaan manusia itu tidak diukur oleh derajat dan pangkat dunia, tapi ditentukan oleh sejauh mana ia mampu menjaga akhlak dan perilakunya. Jika akhlaknya baik, maka otomatis akan membuahkan pujian, penghormatan, dan pemuliaan. Dan sebaliknya, jika akhlaknya tercela, setinggi apapun kedudukannya, pasti ia akan terhina di hadapan manusia.

Dilansir dari pwmu.co, Ibnu Abbas ra. Berkata “Sesungguhnya kebaikan menyebabkan sinar di wajah, cahaya dalam hati, kelapangan dalam rezeki dan cinta dalam hati makhluk. Sementara maksiat menyebabkan noda hitam di wajah, kegelapan dalam hati, kesempitan dalam rezeki, dan amarah dalam hati makhluk.”

Ini di mata manusia, sedangkan di mata Allah SWT, orang yang rajin beristighfar akan menjadi hamba yang di tinggikan derajatnya di sisi Allah. Taubat dan istighfar dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan TuhanNya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.

Berkata Ibnu Taimiyyah. “Beristighfar berarti memindahkan seorang hamba dari perbuatan yang jelek kepada perbuatan terpuji, memindahkannya dari suatu amalan yang belum sempurna menjadi sebuah amalan yang sempurna, dan meninggikan seorang hamba dari posisi yang rendah menuju posisi yang lebih tinggi darinya bahkan lengkap.”

Sedangkan di akhirat, derajatnya akan di tinggikan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat derajat seseorang hamba yang shaleh di surga. Hamba tersebut bertanya kepada Allah, Wahai Rabb! Mengapa derajat saya jadi terangkat? Allah SWT berfirman, itu karena anakmu memohonkan ampun atas dosa-dosamu.” (HR. Ibnu Majah, Baihaqi dan Ahmad)

Derajat hamba tersebut menjadi tinggi di surga karena anaknya selalu memintakan ampun atas dosa-dosa dan kesalahannya. Yang menjadi penyebab derajatnya di tinggikan adalah anaknya yang shaleh, sedangkan ketika itu ia telah meninggal.

Lalu bagaimana kalau dia sendiri yang beristighfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosanya, dilansir dari pwmu.co, tentunya derajatnya akan naik lebih tinggi. Karenanya, Abu Al-Manhal menegaskan “Tidaka ada tetangga yang lebih disukai seorang hamba dalam kuburnya daripada istighfar yang banyak.”

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar