Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) diminta tetap mematuhi protokol kesehatan saat melayani para pengungsi Gunung Merapi. Setergesa apapun kondisinya, 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap diutamakan.
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said mengungkapkan saat ini masyarakat sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan yakni pandemi Covid-19. Bersamaan itu pula, terjadi fenomena alam La Nina dan erupsi Gunung Merapi. Maka dari itu, agar tidak semakin menambah jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19, para relawan harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan.
“Menunaikan tugas kemanusiaan dalam risiko tinggi, memerlukan kehati-hatian dan disiplin; terutama menjaga protokol kesehatan dengan ketat.” jelas Sudirman Said saat mengunjungi Pos Utama Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi PMI Kabupaten Sleman di Pakem, Sleman, Rabu (18/11/2020).
Sementra pos atau tempat pengungsian tak hanya di wilayah Kabupaten Boyolali. Namun, pos serupa didirikan diseluruh daerah yang berpotensi terdampak Erupsi Merapi. Sehingga pengungsi bisa tetap merasa nyaman.
“Relawan PMI saat ini bekerja keras menyiapkan segala sesuatunya di 9 titik pengungsian, di 4 Kabupaten tersampak: Boyolali, Klaten, Sleman, dan Magelang. Mereka menghadapi empat tantangan sekaligus: pandemi corona, la nina, pilkada, erupsi Merapi.” kata Sudirman Said.
Seluruh tempat penampunga para pengungsi tersebut juga telah diberi matras agar para pengungsi aman dan nyaman selama tinggal di pos pengungsian. Tetap sehat dan terhidnar dari cuaca dingin.
Selain untuk menyelamatkan para pengungsi, pihaknya juga meminta para relawan diminta untuk tetap mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19 selama terjadinya bencana alam erupsi Merapi.
