MENGENANG

MENGENANG
Drs.H.Ahmad Zacky Siradj
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Drs.H.Ahmad Zacky Siradj/Ketua Umum IKALUIN/Ketua Umum PBHMI 1981-1983.
Lupa yah…? sebentar … ! wajahnya tidaklah asing tapi namanya aku lupa, pikiranku bagai membuka lembaran buku dan tiada ketemu, sudahlah bang kalau lupa ga apa-apa…ia mendesaknya, sambil senyum manis, betul aku lupa nama, tapi wajah sangat familiar, aah abang ini kalau banyak yang diingat akulah yang dilupakannya, bukanlah begitu, ya kalau betul lupa mau diapain,
lalu ia menyebutkan nama pendeknya, ooh ya ya…aku baru ingat, kita kan tidak lama berselang ketemu yah, ya abang udah dua tahun berselang bang, pada waktu acara nikahan keponakanku, makanya bang sering-sering kunjungi adik-adik sekuliahan ini, walau sudah pada punya cucu tapi dulu semasa kuliah banyak yang mengagumi abang termasuk aku hi hi hi…waduh bisa terbang ini hidung memperoleh sanjungan seperti itu…pantas pula bila ada syair lagu yang menanyakan tentang jawaban kala berjumpa lagi, yang sebagian bunyi syairnya adalah; betapa hatiku bersedih, mengenang kasih dan sayangmu, setulus pesanmu kepadaku, engkau kan menunggu. Andai kau datang kembali, jawaban apa yang kan kuberi….
Apa mungkin karena pernah mengalami stroke ringan, sehingga memori ingatan terganggu, menurut dokter saraf, stroke itu (berat ataupun ringan) bisa mengganggu daya ingatan, sedikit banyak apa yang telah dialami dan diketahui bisa hilang begitu saja dari memori ingatannya, sehingga seseorang yang telah mengalami stroke, lupa adalah teman yang setia mendampinginya. Namun demikian tentunya masih bisa diperangi kelupaan itu adalah dengan mencatatnya, apa yang terjadi hari ini terutama yang sangat urgent dan membutuhkan tindak lanjut, kemudian, esok pagi apa yang dicatatnya kemarin itu dilihat kembali, dengan demikian, kegiatan rajin mencatat itu, sesuatu yang sangat penting dalam hidup seseorang, baik yang pernah mengalami stroke atau pun yang tidak mengalaminya, karena kehadiran catatan demi catatan sangat memudahkan untuk mengingat dan mengenang sesuatu.
Itulah kenapa kemudian kita mengenal ada buku agenda harian, dan ternyata catatan-catatan yang ada dibuku harian itu, menjadi sumber utama bagi seseorang yang ingin menyusun sebuah buku tentang kesaksian sejarah, dengan mengenang dan menceritakan kembali peristiwa sejarah, baik yang terlibat langsung dalam peristiwa tersebut maupun sebagai saksi hidup yang ikut menyaksikan peristiwa itu terjadi. Dari sinilah kemudian disusun atau ditulis sebuah buku autobiografi, bukan hanya bagi anak cucu dan keluarga besarnya saja yang dapat mengenang jasa orang tua, nenek kakek atau sepuh-sepuh terdahulu, tetapi adakalanya buku autobiografi seseorang itu, dapat pula melengkapi penulisan sejarah, disamping sebagai rujukan bagi penulisan ilmiah.

Mengenang peristiwa bersejarah,

tentu saja bukan sekedar untuk sebatas pengetahuan, namun hal ini sangat penting, karena dari pengetahuan itu, tentunya dapat menggali butir-butir hikmah, sehingga menjadi sumber pembelajaran bagi setiap generasi ke depan, mana yang kiranya menjadi menstrim mana yang menyimpang, bila itu berkaitan dengan nasib bangsa ke depan, maka jelas peristiwa-peristiwa mana yang dapat mendukung terhadap cita-cita bangsa atau cita-cita bersama seluruh potensi bangsa dan mengenyampingkan malah memupus peristiwa yang memprihatinkan dan menyakitkan bangsa itu sendiri.
Dari sini pula kemudian memperoleh bahan guna meproyeksikan masa depan bangsa, sekaligus menginfentarisasikan hal-hal atau program-program apa yang harus dilaksanakan dalam pembangunan bangsa ini.
Ada ungkapan yang sering kita dengar misalnya kebijakan itu a historis, artinya bahwa kebijakan pemerintah itu tidak memiliki landasan sejarah yang kuat atau sangat menyimpang dari cita-cita para pendiri bangsa. Kesejahteraan misalnya yang seharusnya dapat dinimati rakyat banyak, ternyata hanya dinikmati sekelompok kecil saja, sehingga kurang merata dan kurang ada akselerasi pemberdayaan masyarakat dengan misalnya bertambahnya pengusaha-pengusaha pribumi.
Dari setiap bidang kehidupan juga pada setiap lapis masyarakat termasuk pada lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi yang hidup berkembang ditengah masyarakat, dalam lintasan sejarahnya selalu saja muncul orang-orang yang unggul yang memiliki prestasi diatas rata-rata, entah itu datang dari jajaran pemimpin ataupun dari anak buahnya, anggota pengikutnya yang mempunyai pikiran-pikiran yang cemerlang, yang mendobrak kebekuan, melakukan pendekatan solutif sebagai jalan keluar terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi.
Mereka tentunya adalah orang-orang yang berjasa pada institusi dimana ia berkiprah, biasanya diadakan upacara untuk mengenang jasa-jasa mereka selama mengabdi, berdedikasi memajukan, mengembangkan institusi dimana ia bertugas dan berkarir semasa hidupnya.

Dalam kitab-kitab suci

banyak cerita tentang nasib suatu kaum, suatu keadaan ummat manusia yang hidup bersama pemimpinnya, rajanya atau para nabi dan rasulnya. Pada garis besarnya kisah-kisah tersebut mendiskripsikan mana ummat yang taat pada ajaran yang dibawa oleh para utusan tuhan (nabi/rasul) dan bagaimana nasib ummat yang mengikarinya, sehingga tergambar sudah, bagaimana nasibnya suatu kaum para ummat terdahulu itu.
Kisah-kisah ini diangkat kitab suci agar ummat berikutnya dapat mengambil pelajaran, sebagai penguat pendirian dan keyakinannya, sekaligus mengenangnya sebagai peristiwa dan bukti sejarah yang nyata dan benar yang dialami para nabi dan rasul bersama ummat manusia dimuka bumi ini. (wa kulla naqushu ‘alaika min anbair-rusuli ma nutsabbit bihi fuadaka waja-aka fi hadzihil-haqqu wa maw’izhotuw-wa dzikra lilmu’minin). Wa Allahu a’lam. ( azs, 23112020).
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *