Tak pelak, masyarakat pun mencari apa itu tanaman porang, bagaimana cara menanam dan membudidayakannya?
Sampai, bagaimana porang, bisa jadi potensi ekspor yang luar biasa. Dan tahukah Anda, bahwa potensinya sangat terbuka lebar bagi masyarakat Jawa Barat?
Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum terkait tanaman porang;
1. Talas hutan family bunga bangkai
Tanaman porang atau disebut pula talas hutan, dinilai sebagai komoditas yang cukup menjanjikan dan memiliki potensi pasar yang tinggi pada saat ini.
Tanaman bernama latin Amorphophallus oncophyllus ini merupakan tanaman anggota famili Araceae yang secara umum dikenal dengan nama bunga bangkai karena bau bunganya yang tidak sedap.
Di beberapa daerah, tanaman ini dikenal dengan nama iles-iles, iles kuning, acung, atau acoan.
2. Bahan baku untuk lem
Karena banyak negara membutuhkan bahan baku lem, Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Komoditas Agro Jawa Barat pada 2017, Muchlis Anwar, mengatakan, porang merupakan komoditas yang potensial diekspor. Permintaan pasar dari Jepang sangat banyak, sebagai bahan baku lem.
Hanya katanya, sejauh ini masyarakat belum mengetahui persis prospek bisnis komoditas porang. Karena itu, agribisnis komoditas porang dinilai cukup potensial dijajaki dilakukan di Jawa Barat.
3. Kenapa belum banyak orang yang membudi dayakan tanaman porang?
Meski sudah lama dikenal dan dimanfaatkan, disebutkan, aspek budi daya tanaman porang maupun pengolahannya tidak berkembang.
Masyarakat hanya mengambil dari tanaman yang tumbuh liar di bawah tegakan pohon atau di sekitar hutan, dan menjualnya dalam bentuk umbi basah.
Sifat tanaman porang yang toleran terhadap naungan, memungkinkan tanaman ini dibudidayakan di bawah tegakan pohon jati, sonokeling, mahoni ataupun sengon alias albasia.
4. Manfaat lain tanaman porang
Disebutkan, porang merupakan salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan.
Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri ataspati, glukomannan, serat kasar dan gula reduksi.
Glukomannan dapat dimanfaatkan pada berbagai industri pangan, kimia, dan farmasi, antara lain untuk produk makanan, seperti konnyaku, shirataki (berbentuk mi); sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan lain-lain; bahan pengental pada produk sirup dan sari buah, bahan pengisi dan pengikat tablet; bahan pelapis (coating dan edible film), bahan perekat (lem, cat tembok), pelapis kedap air; penguat tenunan industri tekstil, media pertumbuhan mikrobia, dan bahan pembuatan kertas yang tipis, lemas, dan tahan air.
5. Potensi porang di Jawa Barat
Dalam catatan dari Pikiran Rakyat, pembudidayaan tanaman porang sempat ramai di Jawa Barat pada tahun 1987-1992.
Saat itu banyak orang investasi agribisnis pada tanaman porang.
Namun selepas itu, pembudidayaannya porang meredup, karena para pembudi daya kebingungan faktor pemasaran saat panen, lalu terlupakan zaman.
Sumber : Acehsatu