Jakarta, Hajinews.id – Hingga Agustus 2020 utang luar negeri Indonesia tembus sebesar Rp 6.769 triliun. Belum lagi ditambah dengan utang dari swasta, maka jika ditotal bisa lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Kalau kita bedah lagi, utang swasta kita itu jumlahnya 50:50. Utang kita itu negara ya, juga diikuti oleh utang swasta. Kalau utang swasta diikutkan, maka total udah lebih dari 60 persen daripada PDB kita. Itu berat banget,” ujar Direktur Eksekutif INDEF, Tauhi Ahmad dalam video daring, belum lama ini.
Dampak dari banyaknya utang, lanjut dia, sehingga kemampuan untuk menciptakan pendapatan ekonomi atau sumber-sumber penerimaan negara akan relatif kecil.
“Karena relatif mengecil maka kita genjot untuk katakanlah pajak itu berat, karena kita sudah harus membayar bunga cicilan,” ucapnya.
Imbasanya, kata dia, akan banyak perusahaan yang tidak bisa membayar utang, dan akhirnya para perusahaan itu mengorbankan pendapatannya di tahun depan.
“Karena, tahun depan mereka harus kompensasi dengan bayar bunga dan utang. Ini yang menurut saya berat berat buat mereka,” tukasnya.
1 Komentar