Habib Rizieq: Penegakan Hukum Sudah Darurat, Penuh Rekayasa & Tumpul ke Buzzer

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id – “Biarlah ulama dan habaib lain yg menanam padi dengan baik, jikalau nanti ada hama yg merusak, biar saya bersama FPI yg membasminya”, itulah Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Tak heran kita sering mendengar suara lantang dan keras Habib Rizieq saat menentang ketidakadilan. Salah satunya, saat Habib Rizieq menilai penegakan hukum di Indonesia dalam keadaan darurat.

“Revolusi ahlak dalam level sistem ini harus serius, fokus, melakukan sesuatu gerakan perubahan secepatnya tidak bisa ditunda-tunda lagi,” kata Habib Rizieq dalam acara dialog nasional secara virtual, Rabu (2/12/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Habib Rizieq menilai diperlukannya revolusi hukum secara cepat karena penegakan hukum di Indonesia penuh rekayasa. Penegak hukum Indonesia tidak adil pada semua masyarakat, penegakan hukum dinilai tebang pilih.

“Karena sudah kedaruratan dari penegakan hukum yang tidak beradab, rekayasa, dan penyiksaan, serta tajam ke pihak yang kritis, tumpul kepada buzzer. Sistem hukum ke penegakan hukum yang adil dan beradab,” jelasnya.

Dalam acara ‘Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab’ yang disiarkan akun channel Youtube Front TV, Habib Rizieq juga meminta maaf karena acara Maulid Nabi dan pesta pernikahan putrinya beberapa waktu lalu menimbulkan keramaian.

“Saya minta maaf dalam kerumunan itu membuat keresahan atau membuat pihak-pihak tak nyaman atau kami melakukan pelanggaran. Itu diluar keinginan, tanpa kesengajaan,” kata Habib Rizieq seperti, Rabu (2/12/2020).

Habib Rizieq mengakui kesalahannya karena menimbulkan kerumunan pada acara yang digelarnya. Ia juga tak keberatan dijatuhi denda sebesar Rp 50 juta.(Sitha).

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar