Sebuah Kisah Raja dan Tiga Pemuda

Sebuah Kisah Raja dan Tiga Pemuda
ilustrasi : kastil
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bukti Rahmat Allah lebih Baik dari Apapun

Hajinews Rahmat Allah lebih baik dari apapun. Itulah inti dari kisah raja dan tiga pemuda yang memiliki keinginan berbeda ini. Bagaimana kisahnya?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada sebuah kisah yang cukup fenomenal, kisah ini juga tertulis di dalam kitab Hikaya al-Shufiyah karya Muhammad Abu al-Yusr Abidin. Diceritakan bahwa zaman dahulu ada tiga orang fakir miskin yang hidupnya begitu sengsara, dan hampir tidak pernah merasakan sebuah kebahagiaan di dunia.

Singkat cerita, ketiga orang tadi berhenti di depan pintu istana raja dan berbincang mengenai keinginannya masing-masing. Orang yang pertama berkata bahwa dia menginginkan duit dan harta yang banyak, agar bisa bersenang-senang dengan uang dan harta tadi.

Kemudian orang kedua berkata bahwa dia menginginkan permaisuri-permaisuri raja yang cantik-cantik, agar dia bisa bersenang-senang dengan istri-istri cantiknya. Lalu orang yang ketiga sedikit berbeda keinginannya dengan kedua orang sebelumnya, dia berkata bahwa dirinya menginginkan rahmat Allah.

Karena mendengar desas desus di depan istananya, akhirnya raja memerintah prajuritnya untuk memanggil ketiga orang tadi yang sedang berbincang mengenai keinginannya masing masing. Saat berada di hadapan raja, mereka bertiga ditanya dan diminta oleh raja untuk mengatakan mengenai apa yang sedang mereka bicarakan di depan pintu istana. Akhirnya mereka bertiga pun menjawab dan berkata kepada raja.

“Kami menginginkan sesuatu wahai raja,” ucap salah satu dari ketiga orang tersebut. “Yasudah, sebutkan apa apa saja yang kalian inginkan itu, akan aku penuhi semuanya karena aku adalah raja,” jawab sang rasa dengan angkuh.

Singkat cerita

akhirnya sang raja pun mengbulkan dan memenuhi keinginan mereka masing-masing, yaitu uang serta harta yang banyak untuk orang pertama, dan permaisuri-permaisuri cantik jelita untuk orang kedua.

Namun, saat orang ketiga berkata kepada raja bahwa dirinya hanya menginginkan rahmat Allah dan tidak menginginkan apapun dari sang raja, raja pun merasa marah dan jengkel, dan dia berkata kepada orang ketiga tadi. “jika itu maumu, yasudah sana cari sendiri rahmat Allah yang kamu inginkan itu!”

Akhirnya mereka bertiga pulang dengan membawa keinginannya masing-masing, kecuali orang yang ketiga yang pulang hanya dengan tangan kosong karena raja tidak dapat memenuhinya.

Raja yang terlihat baik tadi, ternyata mempunyai niat yang buruk. Setelah ketiganya pulang, raja berbisik kepada prajuritnya untuk membuntuti ketiganya dan mengawasinya. “Apabila dari orang ketiga tadi didapati tidak berbuat apa-apa alias menganggur saja, maka bunuh saja orang itu,” demikianlah perintah raja kepada prajuritnya.

Orang yang pertama karena sudah mempunyai banyak uang dan harta, akhirnya dia hanya berdiam dirumah, bersenang-senang, dan menikmati kekayaannya saja. Sementara orang ketiga diperintah untuk mengolah beberapa kekayaannya yang ada seperti kebun dan sebuah usaha. Prajurit utusan raja tadi akhirnya bertemu dengan orang pertama, dan langsung membunuhnya karena orang pertama tadi tidak ngapa-ngapain hanya berdiam di rumah saja.

Dan sesaat kemudian, para prajurit tadi bertemu juga dengan orang kedua. Namun naasnya, orang yang kedua ini ditemukan dalam keadaan sudah meninggal karena jatuh tenggelam di sebuah sungai.

Akhirnya para prajurit pun melanjutkan untuk mencari orang ketiga, dan saat menemuinya mereka mendapati orang ketiga ini sedang sibuk mengolah lahan dan usaha milik orang pertama. Karena orang ketiga ini tidak hanya berdiam saja, maka para prajurit tidak membunuhnya sesuai dengan perintah sang raja.

Para prajurit pun pulang,

dan mereka melaporkan semua kejadian dan semua peristiwa yang mereka dapati mulai dari orang pertama yang telah mereka bunuh, kemudian orang kedua yang sudah meninggal karena tenggelam, hingga orang ketiga yang sedang sibuk bekerja dan akhirnya dibiarkan saja tidak dibunuh. Mendengar laporan tadi raja merasa puas karena para perajuritnya melaksanakan dan mematuhi perintah darinya.

Lambat laun, akhirnya orang ketiga ini menikahi permaisuri-permaisuri yang awalnya menjadi istri orang kedua yang suda meninggal, dia juga membangun sebuah panti untuk orang-orang tidak mampu dengan harta peninggalan orang pertama.

Namanya kini tersohor dan makin terkenal sebab kebijaksanaannya membangun tempat tinggal untuk orang-orang yang membutuhkan. Dirinya pun disegani banyak orang. Hingga suatu ketika kabar ini sampai ke telinga sang raja. Seketika sang raja cemas, sebab di luar sana ada sosok yang jauh disegani daripada sosok sang raja sendiri.

Tak pikir panjang, raja pun menyuruh para prajurit untuk memebawanya ke orang tadi. Di saat raja sampai ditempat orang yang dimaksud, raja kaget tak kepalang dibuatnya.

Ternyata orang yang dirumorkan selama ini akan ketenaran dan kebijaksanaannya yang membuat banyak orang kagum adalah sosok salah satu dari tiga pemuda yang dulu pernah menghadapat raja di istana.

Dan orang inilah yang ternyata dulu justru tidak mendapat apa apa dari sang raja sebab dirinya meminta rahmat Allah. Melihat fenomena semenakjubkan ini, raja menjadi sadar dan akhirnya taubat. Kini dirinya sadar betul bahwa tiada harta benda atau sesuatu apapun di dunia ini yang paling baik kecuali rahmat Allah. Rahmat Allah lebih baik dari apapun.

Banyak sekali hikmah tentunya yang didapat dari cerita ini, yang pada intinya adalah rahmat Allah merupakan hal yang sangat luar biasa tiada apapun dan siapapun yang mampu menandinginya. Rahmat Allah lebih baik dari apapun. Dan sudah sepantasnya pula kita semua mengharap serta berusaha untuk meraih rahmat Allah ini, dengan senantiasa taat dan mendekatkan diri kepadaNya.

Sumber : harakah

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *