Dzikir dengan memuji keagungan Alloh ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, agar kota dimudahkan memperoleh rezeki lebih yang berkah dan halal.
Hutang kepada sesama manusia merupakan perbuatan yang tidak akan putus pertanggungjawabannya meskipun kita sudah meninggal. Kita akan ditagih di akhirat.
Maka dari itu, penting sekali untuk segera melunasi hutang kita kepada sesama.
Dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya di hari pembalasan.
Untuk itu, kota perlu mementingkan melunasi hutang. Namun sebagai seorang Muslim dianjurkan selalu melibatkan Allah dalam mengatasi kegundahan hidup karena terlilit hutang yang dihadapi. Allah menjanjikan:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS asy-Syarh [94]: 5-6)
Ketika seseorang dihadapkan dengan masalah, diselimuti kegundahan, dan tekanan hidup yang berat, Rasulullah SAW juga mengajarkan dzikir:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Hasbunallah wani’mal-wakil, ni’mal-mawla, wani’man-nashir.”
(Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami).
Sebagaimana terdapat dalam hadits bahwa ketika seseorang datang menghampiri Nabi lalu berkata, “Rasulullah, sesungguhnya orang-orang non-Muslim telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka. Kemudian, Nabi SAW mengucapkan, ‘Hasbunallah wani’mal-wakil.’
Tidak ada patokan bagi kita dalam mengamalkan dzikir ‘Hasbunallah wani’mal-wakil’ ini
Namun dianjurkan setiap saat sebisa mungkin dibacakan di dalam hati sambil kita menjalankan aktifitas
Sumber : bagikanberita
2 Komentar