Cerita Saksi Hingga CCTV Tol Mengenai Tewasnya Anggota FPI oleh Polisi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id – Sebanyak 6 orang pengawal Habib Rizieq Syihab yang juga anggota FPI ditembak mati polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari. Juru parkir rest area Tol Jakarta-Cikampek yang bernama Arul (27) mengatakan tak ingat persis jam berapa kejadian itu berlangsung. Yang dia tahu pada saat itu sudah lewat tengah malam.

“Banyak polisi terus ada tembakan, dengar-dengar ada dua orang yang meninggal, isunya teroris, gitu saja,” kata Arul, saat ditemui di dekat Rest Area KM 50, dilansir dari kumparan, pada Senin (7/12).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Arul mengatakan pada saat itu dia sedang tidak berjaga sebagai juru parkir. Dia hanya main bersama sejumlah rekan-rekannya di area sekitar. Saat kejadian melihat dua mobil dari arah Jakarta menuju Cikampek.

“Iya kayanya mobil satunya dibuntuti soalnya sebelumnya sudah ada polisi di sini. Di rest area. Polisinya di rest area, ada banyak,” ujar dia.

Sayangnya, Arul tak banyak memberikan keterangan soal insiden Senin dini hari yang dia lihat. Dia keburu pergi memarkir kendaraan pengunjung rest area.

Sementara, PT Jasa Marga menyatakan CCTV di Tol Jakarta Cikampek mulai dari Karawang Barat hingga Cikampek dalam keadaan rusak.Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, beberapa CCTV di wilayah jalan Tol Jakarta – Cikampek saat ini sedang dilakukan perbaikan akibat putusnya kabel fiber optik pada wilayah ruas Karawang Barat hingga Cikampek.”Karena kondisi CCTV rusak, dan sedang dalam perbaikan untuk kembali aktif memonitor ruas tol Japek,” ungkapnya.

Desakan dibukanya rekaman CCTV mencuat di dunia maya , bahkan menjadi trending topic di twitter dengan 13,6 ribu postingan. 

“Ini mungkin twit terakhir sebelum akun ini tumbang. Kunci utama dari Bukti & keterangan Kapolda adalah 1. Rekaman CCTV terjadi penyerangan di jalan Tol dan 2. Proyektil peluru. Demikian terima kasih. Salam hormat buat semua follower Sampai ketemu,” kata akun @hukumDan

“Mana mungkin jg menyerang duluan, jam 1 dini hari lagi, cctv harus dibuka demi keadilan,”cuit @AbdinipunGusti.

Selain itu, netizen juga menyindir soal peristiwa yang dinilai prematur. Selain tidak ada alat bukti, polisi hingga kini belum memunculkan saksi.

“Saksi mata . . .belum. Ceceran darah . . . . belum. 6 mayat bergelimpangan . . . . belum. CCTV jalan tol . . . . . belum. RS Bhayangkara . . . . masih sepi,” cuit @lamLeo76702366

Sementara, sebelumnya Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa bukti dugaan penyerangan laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) pada anggota kepolisian Polda Metro Jaya ada dalam rekaman suara atau voice notes.

“Faktanya sudah kita sampaikan dan juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing ke sana dan kemudian dipepet. Semuanya terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note itu,” kata dia di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Untuk menemukan titik terang, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Tim Pencari Fakta Independen kasus dugaan penghadangan dan penembakan antara rombongan Front Pembela Islam (FPI) dan Anggota Polri di kawasan Tol Cikampek atau Pintu Tol Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (7/12/2020) dini hari. (Sitha/dbs).

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *