Jangan Bangga, Kredit Itu Hutang

Jangan Bangga, Kredit Itu Hutang
Ilustrasi : credit application form
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi

Hajinews – Hidup sederhana dan tak perlu memaksakan diri lebih baik daripada hidup bergelimang harta namun tak pernah merasa tenang, selalu gundah di waktu malam dan hina di waktu siang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Itulah yang dipesankan oleh Rasulullah ﷺ kepada umatnya.

Dalam sebuah hadits, beliau ﷺ bersabda:

لَا تُخِيفُوا أَنْفُسَكُمْ بَعْدَ أَمْنِهَا قَالُوا : وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : الدَّيْنُ

“Janganlah membuat takut diri kalian setelah ia merasa aman.” Para sahabat bertanya: “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Hutang.”  (HR. Ahmad: 16869, ash-Shahihah: 2420)

Seorang yang beriman pasti akan merasa gundah dan gelisah jika terbelit hutang. Tidur tidak akan tenang, harinya akan dipenuhi dengan ketakutan. Bagaimana tidak demikian sedangkan Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Orang yang mati syahid dengan keutamaan yang begitu besar. Semua dosa diampuni kecuali hutang. Lantas bagaimana dengan orang yang bukan syahid.

Hutang harus dilunasi, kemana pun ia lari untuk menghindar, bahkan mati sekalipun tidak serta merta menyelesaikan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078)

Hutang tetap hutang, harus diselesaikan. Jika tidak selesai di dunia maka akan diselesaikan di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414)

Maka dari itu, tidak ada kebanggaan bagi seorang yang hidup mewah dan serba ada namun terbelit dalam hutang. Punya rumah tetapi kredit. Punya mobil, motor, dst, tapi juga kredit. Belanja ini dan itu, tinggal gesekkan kartu kredit. Bermudah-mudahan dalam kredit, padahal kredit itu sendiri adalah hutang.

Oleh sebab itu, kembali ke wasiat Rasulullah ﷺ tadi. Jangan gadaikan diri kita pada sesuatu yang menakutkan. Selama masih bisa hidup tanpa berhutang, lakukanlah. Meski hidup sederhana dan apa adanya.

Semoga bermanfaat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *