Haedar Nashir Dorong Spirit Kapitalisme Umat Islam

Haedar Nashir Dorong Spirit Kapitalisme Umat Islam
Haedar Nashir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Lazismu telah menjadi lembaga zakat, infak dan sedekah (ZIS) nasional kebanggaan Muhammadiyah. Selain itu, manfaat program-program Lazismu telah memberikan sumbangsih bagi kemanusiaan di tingkat lokal, nasional, hingga global.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) masa kerja 2021 bertema “Digitalisasi Filantropi untuk Penguatan Tata Kelola Lazismu & Pencapaian SDGs” secara virtual, Jumat (4/12/2020),

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Haedar menyebut bahwa spirit kapitalistik telah melekat dalam ajaran Islam. Justru bukan sebagai medium yang lepas dari ajaran Islam, tetapi ada ajaran teologisnya. Termasuk hadis Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umat Islam untuk menjadi tangan yang di atas, bukan di bawah.

“Makna itu, ZIS harus diletakkan sebagai etos setiap umat Islam untuk menjadi muzakki (orang yang wajib berzakat), bukan mustahik (orang yang menerima zakat). Tanamkan dengan sosialisasi ibadah ZIS,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (5/12/2020).

Mentalitas ini, sambungnya, membuat umat Islam untuk bekerja keras, ikhtiar, dan gigih. Untuk jangka panjang, Haedar menegaskan pentingnya menanamkan spirit kapitalisme kepada umat Islam.

“Maka, yang antikapitalisme tidak boleh menggeneralisasi bahwa kapitalisme sebagai sesuatu yang buruk,” kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Haedar mengungkapkan, program zakat, infak, sedekah di Lazismu menunjukkan bahwa spirit Al-Maun terus dirawat lebih 108 tahun berdirinya Muhammadiyah dalam jiwa, pikiran, dan sikap.

“Oleh karena itu, Al-Maun di tangan kita telah menjelma menjadi praksis sosial kemanusiaan yang membebaskan, memerdekakan, memajukan, dan memberdayakan manusia,” kata Haedar Nashir.

Haedar juga menjelaskan zakat, infak, dan sedekah merupakan ajaran Islam. Termasuk menjadi kewajiban masyarakat untuk ditunaikan.

“Lazismu sudah menjadi lembaga amil zakat yang amanah, bertanggung jawab, dan memiliki tingkat good governance, sehingga fungsi ZIS dapat ditunaikan dengan baik,” kata dia.

Adapun, semangat ZIS ini tidak hanya direpresentasikan oleh Lazismu, melainkan seluruh elemen umat Islam. Islam menempatkan zakat sebagai kewajiban yang melekat dengan rukun Islam. Oleh karena itu, tidak mungkin Nabi Muhammad SAW menjadikan zakat ke dalam rukun Islam bila instrumen ini tidak dipandang penting.Tak hanya itu, lanjut Haedar, zakat juga sesuatu yang sangat mendasar, fungsional, dan strategis bagi kehidupan umat Islam maupun kehidupan manusia.

“Namun, boleh jadi zakat dan haji merupakan ibadah dan rukun Islam yang tak mudah karena ada batas kemampuan. Tetapi, justru kekhasan zakat, infak, dan sedekah sangat positif bagi umat Islam,” kata Haedar.

Dia mengungkapkan, jika umat Islam ingin menjadi khoiru ummah (umat terbaik) yang melahirkan baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur (negara sejahtera yang diampuni oleh Tuhan) maka ZIS harus diletakkan sebagai salah satu pondasi penting.

Di dalam Alquran, zakat selalu disandingkan dengan salat. Maka, zakat merupakan elemen yang melekat dalam hablun minallah (hubungan dengan Allah), namun memiliki fungsi hablun minannas (hubungan dengan manusia).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief mengungkapkan setidaknya pada 2030 sudah dapat dihitung dampak dan kontribusi Lazismu terhadap SDGs.

“Ada beberapa program yang relevan dengan Lazismu seperti pendidikan, no poverty, zero hunger, hingga clean water and sanitation,” kata Hilman Latief.

Ke depan, Hilman berharap agar peserta rakernas diberikan kekuatan untuk merumuskan agenda strategis. Utamanya dalam merancang program-program Lazismu tahun 2021 hingga Muktamar Muhammadiyah.

“Semoga semangat kita terus bergelora karena ini merupakan kerja-kerja perjuangan dan kemanusiaan yang menuntut keikhlasan dari kita semua,” tambah Hilman.

Rakernas Lazismu 2021 digelar pada 4 – 5 Desember 2020 secara daring. Selain Haedar dan Hilman, rakernas ini turut dihadiri seluruh amil dan peserta Lazismu nasional di berbagai wilayah dan provinsi.

Sumber : inilah

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *