Rubuh

Rubuh
ilustrasi : pohon dan rumah rubuh
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Drs.H.Ahmad Zacky Siradj/Ketua Umum IKALUIN/Ketua Umum PBHMI 1981-1983.

Hajinews – Hijau daun membentang bagai tiada ujung, bukit-bukit, gunung-gunung penuh pohon nan rimbun, seakan tiada celah tuk bumi bernapas bebas, hewan leluasa mencari mangsa, tiada ancaman tembakan senjata tembus mata atau dada, hewan itu ternyata tahu perikemanusiaan, ha ha haa … namun tiba-tiba semakin melebar saja botak dikepala, entah apa isi kepalanya, satu demi satu rambut itu rontok, bagai pohon rubuh dan tumbang berserakan, kabarnya pula sudah beribu hektar yang terhampar…

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Embun menggulung disetiap pagi,

putih hijau pemandangan setiap hari, jelas terlihat apalagi dari pesawat, terbabat sudah, sekarang kuasa rubuh tak berdaya, hijau itu berubah cepat, bagai lapangan sepak bola tak berumput, bukan untuk kesebelasan tapi untuk kebersejuataan, semua bermain sepak bola… mari kawan kita menonton bersama, dibalik pagar gulungan duri-duri kawat, dengan penjagaan ekstra ketat oleh para aparat, juga pasukan gagah berani dari negeri sendiri yang tentu hebat-hebat….yang kira-kira, apa masih jauh dari sekarat…?

Indah nian alam persada, pulau-pulau bertaburan di laut biru, dihiasi pasir putih dsetiap bibir pantainya, hingga nampak indah kian berseri, para turis setia mengunjungi, sekedar untuk menjemur diri, alam sebagai anugrah, sekarang rubuh karena cara pandang, memang terawat walau harus membayar pakai dolar, tapi pariwisata bukan sekedar mengejar angka-angka, bagaimana bangsa kemudian merasa bangga, tiada ada nista nestapa, yang senantiasa menyesakkan dada, karena lingkungan pasrah tersiksa..padahal selayaknya dapat mengangkat harkat muliya budaya bangsa…

Rubuh rumah karena dibangun ditebing curam, longsor tanah menyeret apa yang ada hingga tertimbun dalam, salah siapa…? tak ada yang salah… karena itu yang tersisa bagi kaum papa, seperti juga di bantaran sungai atau dibawah jembatan, itupun bisa, selama tidak ketahuan, luput dari yang memeriksa, padahal pakir miskin dipelihara negara…wahai anak bangsa, negara kita masih ada, bukan tidak mengerti pada nasib sesama, tapi ada diantara kita yang sedang merancang negeri bagi keturunannya saja…dan keturunan yang dekat-dekat dengannya saja … begitukah…?

Wahai anak negeri,

kita telah mengetahui, banyak sudah anak negeri yang gugur mati, mempertahankan membela negeri, ikhlas berjuang berkorban diri, tidak sedikitpun pamrih dihati, tapi mereka titip agar negeri tetap layak dihuni, sungguhlah ngeri, bila rubuh ini negeri, tapi dari hari ke hari, hutang banyak tiada terperi, sungguh pula tak terpuji, bila sukanya hutang yang kita mewarisisi pada setiap pelanjut generasi … waduh…!

(.azs, 19122020).

Sumber : zacky achmad siradj

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *