Jakarta, Hajinews.id – Media sosial terjadi pertempuran seru, perang kata (TwitWar), perang tagar antara penentang dan pendukung Presiden Jokowi.
Dari kemarin, di Twitter sejak kemarin sudah bergema tagar #TangkapAnakPakLurah.
Tagar itu wara-wiri di lini masa, menjadi trending topic. Paling banyak cuit, di-mention, dan diretweet.
#TangkapAnakPakLurah dipicu laporan utama majalah Tempo pekan ini. Judulnya: Korupsi Bansos Kubu Banteng.
Dalam artikel Tempo disebutkan, jatah pembuatan goodie bag alias kantong kemasan untuk paket Bansos milik “Anak Pak Lurah.”
Frasa Anak Pak Lurah ini mengacu pada Gibran, putra Jokowi yang baru saja memenangkan Pilkada Solo.
Perusahaan tekstil raksasa PT Sritex mendapat jatah pembuatan 1,9 juta kantong kemasan, berkat rekomendasi “Anak Pak Lurah.”
PDF, screenshot majalah Tempo menyebar dengan cepat di media sosial. Media-media online juga ikut ramai-ramai memberitakannya.
Gabungan pemberitaan Tempo, pemberitaan media online yang massif dan tagar #TangkapAnakPakLurah ini, rupanya membuat gerah kubu pendukung Presiden Jokowi.
Sejak Senin (21/12/2020) pagi, tagar TempoMediaASU mulai bergema. Masuk dalam trending topic Indonesia, namun belum bisa mengalahkan #TangkapAnakPakLurah.
Riuh rendahnya pemberitaan dan tagar Anak Pak Lurah ini juga membuat Gibran gerah. Dia menantang agar KPK segera menangkapnya. “Silakan tangkap kalau ada bukti,” tantangnya.
Melihat pilihan kosa kata ASU, kita sesungguhnya sudah bisa menduga siapa yang bermain di belakang tagar ini.
Kosa kata itu khas gaya Jawa Tengahan, khususnya Kota Solo. Kata itu adalah sebuah makian. Menunjukkan betapa kesal dan marahnya mereka kepada majalah Tempo.
Sebelumnya, Majalah Tempo yang mengangkat tema besar “Korupsi Bansos Kubu Banteng”. Apalagi, nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabumuning Raka turut disinggung dalam pemberitaan itu.
Staf Puan Maharani disebut menerima upeti miliaran, sedangkan Gibran dituding sebagai orang yang memberi rekomendasi agar pengadaan goodie bag diserahkan ke perusahaan PT Sritex.