Tata Cara Salat Hajat untuk Melunasi Utang Walau Sebesar Gunung

Tata Cara Salat Hajat untuk Melunasi Utang Walau Sebesar Gunung
ilustrasi : salat hajat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Selain ikhtiar untuk melunasi hutang, berikut tata cara salat hajat untuk terbebas dari hutang yang melilit Anda!

Hajinews – Siapa pun tentu ingin segera terbebas dari utang. Sebab, walau bagaimanapun, utang adalah beban dan harus dilunasi sampai kapan pun kecuali dibebaskan peminjamnya. Jika tidak diselesaikan di dunia, urusan utang akan berlanjut di akhirat. Naudzubillah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berbagai macam ikhtiar tentunya harus dilakukan agar segera bisa melunasi utang, termasuk ikhtiar doa. Salah satunya adalah dengan salat hajat. Salat hajat adalah salah satu amalan sunnah yang diajarkan dalam Islam dimana salat ini bisa membantu mengabulkan segala hajat. Salah satunya adalah hajat membayar utang.

Salat hajat melunasi utang tidak semata-mata dapat menurunkan uang begitu saja dari langit. Amalan ini sebenarnya adalah pelancar rezeki dimana Anda yang rajin dan istiqomah mengamalkan doa ini insya Allah berapapun utang Anda, dalam waktu dekat dapat membayarnya.

Hal ini karena rezeki Anda akan dilancarkan oleh Allah SWT dari mana saja datangnya, dari pintu mana saja. Sehingga Anda mampu membayar utang Anda, meski sedikit demi sedikit. Nah berikut tata cara salat hajat untuk melunasi utang, dilansir dari Bincang Syariah.

Tata Cara Salat Hajat

Di antara cara agar kita segera bisa melunasi utang adalah dengan berdoa kepada Allah dan melaksanakan salat hajat. Salat hajat agar segera diberi kemudahan melunasi utang berjumlah empat rakaat (2x salam) dan dilakukan di atas jam 12 malam. Berikut tata cara salat hajat untuk melunasi hutang.

1. Niat Salat Hajat

Niat pada salat hajat juga diucapkan dalam hati seperti pada umumnya. Karena yang terpenting ialah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan juga mengharap ridha-Nya. Dan berikut lafadzh niat shalat hajat:

Ushollii sunnatal haajati arba’a roka’aatin lillaahi ta’aala.

Artinya : “Aku berniat shalat sunnah hajat empat raka’at karena Allah Ta’ala”

2. Membaca Doa Iftitah dan Al-fatihah

Urutan kedua dalam tata cara salat hajat ialah membaca do’a istitah setelah takbiratul ikhram. Berikut bunyi dari do’a iftitah:

“Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina”

Setelah membaca do’a iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Karena apabila tidak membaca surat Al-Fatihah makan salatnya tidak sah. Hal ini dikarenakan Al-Fatihah merupakan bacaan wajib setiap salat.

3. Membaca surat pendek

Membaca suratan pendek dapat dilakukan dengan membaca surat yang biasa dibaca saat melakukan salat. Namun pada tata cara salat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada raka’at pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali.. Sedangkan untuk rakaat kedua kamu bisa membaca ayat kursi.

4. Ruku dengan tuma’ninah

Setelah membaca al fatihah dan surat pendek, kita harus melakukan ruku’ sepeti salat fardhu biasa. Bacaan ruku’ untuk umat NU adalah sebagai berikut ini:

Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih. ( 3x )

Artinya :“Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji NYA.

5. I’tidal dengan tuma’ninah

Sama halnya dengan ruku’, berikut ini adalah bacaan I’tidal yang harus diketahui :

Sami’alloohu liman hamidah.

Artinya :“Allah mendengar orang yang memuji NYA.”

Lalu dilanjutkan dengan bacaan berikut ini :

Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.

Artinya :“Wahai Tuhan kami, hanya untuk MU lah segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang kau kehendaki sesudahnya.”

6. Sujud dengan bacaan tuma’ninah

Bacaan sujud sama dengan bacaan ruku’.

Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih. ( 3x )

Artinya :“Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan dengan memuji NYA.”

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Di antara dua sujud kita akan melakukan duduk terlebih dahulu oleh sebab itulah gerakan itu disebut dengan gerakan duduk di antara dua sujud.

8. Sujud dengan bacaan tuma’ninah

Setelah duduk di antara dua sujud, kita harus melakukan sujud kembali dengan bacaan yang sama dengan bacaan ruku’.

9. Selesaikan Hingga Rakaat Keempat

Setelah rakaat pertama selesai, kita bisa melanjutkannya hingga selesai rakaat keempat dengan tata cara yang sama dengan rakaat pertama. Yang berbeda adalah bacaan surat pendeknya dimana rakaat kedua membaca ayat kursi sebagai surat pendek yang baik untuk dibaca.

10. Salam

Setelah keempat rakaat berakhir, diakhiri dengan salam. Jika ingin melanjutkan shalat hajat lagi bisa dilakukan dengan dua rakaat setelahnya sampai jumlah rakaat maksimal mencapai rakaat keduabelas. Tidak disarankan untuk melebihi dari jumlah rakaat yang telah disarankan dalam islam.

Setelah melaksanakan salat hajat kamu juga dianjurkan untuk membaca doa-doa pada salat hajat. Dan akan lebih baik apabila kamu melakukan sujud dengan maksud tadzallul setelah salam. Hal ini dimaksudkan untuk merendahkan diri pada Allah Ta’ala. Dan saat sujud ini dilakukan kamu bisa membaca:

  • “Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil ‘aliiyil ‘adzim” sebanyak 10 kali.
  • Setelahnya kamu membaca “ Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad” sebanyak 10 kali juga
  • Dan terakhir kamu membaca doa keselamatan dunia dan akhirat “Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah wa fil’akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar”

Do’a Salat Hajat untuk Melunasi Hutang

Dalam tata cara salat hajat, kamu dianjurkan untuk membaca doa setelah selesai salat hajat. Berikut bacaan doanya.

Quli allaahumma maalika almulki tu’tii al mulka man tasyaau watanzi’u almulka mimman tasyaau watu’izzu man tasyaau watudzillu man tasyaau biyadika alkhayru innaka ‘alaa kulli syay-in qadiirun

Artinya :

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Tuuliju allayla fii alnnahaari watuuliju alnnahaara fii allayli watukhriju alhayya mina almayyiti watukhriju almayyita mina alhayyi watarzuqu man tasyaau bighayri hisaabin

Artinya:

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).

Setelah membaca ayat di atas, kemudian berdoa sebagai berikut;

Yaa faarijal hammi yaa kaasyifal ghammi yaa mujiibal mudhthorriin yaa rohmaanad dunyaa wal aakhiroti wa rohiimahaa irhamnii rohmatan tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaaka waqdhi dainii.

Artinya :

Ya Allah yang berkuasa menghilangkan kegalauan, yang mampu menyingkap kesedihan dan yang mengabulkan doanya orang-orang yang dalam kesempitan, yang maha Pengasih lagi maha Penyayang di duni dan akhirat, Engkaulah yang senantiasa merakhmatiku, maka rakhmatilah aku dengan rahmat yang mencukupi diriku dari mencari rahmat selain diri-Mu, (Ya Allah) lunalisah utangku.

Ini berdasarkan riwayat yang disebutkan dalam Nuskhah Nubaith bin Syariith, bahwa Nabi Saw bersabda;

Jibril mengajariku doa tentang melunasi utang, Jibril berkata : Barang siapa yang tertimpa utang, maka hendaklah berwudhu kemudian ketika matahari tergelincir melaksanakan salat sebanyak empat rakaat. Setiap rakaat membaca surah Al-Fatihah, lalu qul huwallahu ahad, dan ayat Kursi, kemudian setelah salam membaca ayat; Allohumma maalikal mulki sampai ayat bi ghairi hisaab. Kemudian berdoa; Yaa faarijal hammi yaa kaasyifal ghammi yaa mujiibal mudhthorriin yaa rohmaanad dunyaa wal aakhiroti wa rohiimahaa irhamnii rohmatan tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaaka waqdhi dainii.

Melakukan salat hajat pun tidak dibatasi oleh waktu. Kamu bisa melaksanakan salat hajat sesering mungkin. Hal ini dikarenakan selama masih hidup keinginan dan dan hajat akan terus ada, sehingga salat dan usaha juga harus tetap dikerjakan beriringan.

Sumber : dream

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *