Bermutasi, Virus Corona di Indonesia 10 kali Lebih Kuat

SARS-CoV-2 : gambar Kompas
SARS-CoV-2
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Universitas Gadjah Mada berhasil mengidentifikasi keseluruhan informasi genetik 19 sampel virus corona atau  SARS-CoV-2 dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. 17 di antaranya mengandung mutasi D614G (golongan GH dan GR).

Sementara satu virus lainnya termasuk yang sesuai dengan susunan genom virus corona dari Wuhan China (golongan L) dan satu golongan O.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mutasi virus merupakan perubahan sifat genetik atau struktur virus, yang terjadi ketika virus berkembang biak di dalam sel tubuh inangnya.

Menurut riset, mutasi D614G mempunyai dampak yang serius: virus corona mutasi jenis ini memiliki daya infeksi 10 kali lipat pada sel kultur, virus lebih bertahan di tubuh manusia, dan virus menyebar 20% lebih cepat antarmanusia.

Pada awal pandemik, merujuk database SARS-CoV-2 Internasional GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data), virus corona di Indonesia hanya didominasi oleh golongan L tanpa mutasi D614G.

Akan tetapi virus dengan mutasi D614G ini justru pertama kali dideteksi di Indonesia pada awal April 2020 di Surabaya, Jawa Timur. Virus jenis ini juga terdeteksi di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Bali.

Hingga sampai akhir November 2020, ternyata ada 65 (59%) dari 110 virus dari Indonesia tersebut mengandung mutasi D614G.

Selain itu penelitian lain pada skala laboratorium pun menunjukkan hal yang sama. Bahwasannya Virus dengan mutasi D614G menjadi lebih menular dan lebih cepat berkembang biak pada sel saluran napas manusia.

Penelitian yang sama dilakukan pada hamster, virus dengan mutasi D614G menyebar lebih cepat dan lebih bertahan hidup.

Sedangkan riset di Inggris menunjukkan virus dengan mutasi D614G cenderung menyebar lebih cepat dibandingkan dengan virus tanpa mutasi tersebut.

Perbedaan kecepatan penyebaran virus dengan mutasi D614G antarmanusia sekitar 20% lebih tinggi dibandingkan dengan virus tanpa mutasi tersebut.

Apakah mutasi virus D614G berpengaruh terhadap pengembangan vaksin?

Untuk sementara ini belum ada bukti jika mutasi D614G berpengaruh signifikan terhadap pengembangan vaksin.

Akan tetapi fakta mutasi virus ini berpengaruh pada makin cepatnya virus menyebar di masyarakat, perlu sangat diwaspadai.

Oleh sebab itu, kita sangat perlu memperkuat langkah pencegahan di level masyarakat dengan protokol tetap jaga jarak aman fisik, memakai masker yang benar, dan sering mencuci tangan dengan sabun.

Kesadaran masyarakat harus dibangun kembali, sebentar lagi liburan natal dan tahun baru, ada baiknya jika kita bisa menahan diri agar panyebaran kasus SARS-CoV-2 atau corona ini tidak semakin parah. Dengan begitu kita bisa beraktifitas seperti sedia kala. *Ingeu

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 Komentar